Mataram (NTBSatu) – Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana meninjau langsung pengerjaan tiga proyek fisik di Eks Pelabuhan Pantai Ampenan.
Diketahui revitalisasi objek wisata Pantai Ampenan menelan anggaran sebesar Rp4,5 miliar yang merupakan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Dan sudah masuk dalam APBD Kota Mataram 2024.
“InsyaAllah, sesuai kontrak ini selesai 21 Desember tahun ini,” kata Mohan, Kamis, 5 September 2024.
Ia menyebut, proyek revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan bukan hanya perbaikan secara fisik dan infrastruktur semata. Melainkan juga memperkuat kondimen sejarah yang ada tanpa merusak esensinya.
“Seperti yang kita tahu, Kota Tua Ampenan ini kan merupakan tempat bersejarah yang ada di Mataram. Masyarakat yang ada juga berasal dari bermacam agama, suku dan ras. Wujud toleransi dan kerukunan berbudaya tercermin di sini,” ucapnya.
Sehingga, kedepannya daerah ini dapat menjadi destinasi wisata menonjolkan sisi nilai sejarah, budaya, dan ekonomi kreatif.
“Revitalisasi kawasan ini merupakan upaya Pemkot untuk memanfaatkan keindahan alam dan historis Ampenan untuk meningkatkan sektor pariwisata. Sekaligus mendorong geliat bisnis dan ekonomi kreatif warga,” jelas Mohan.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudera mengatakan, konsep revitalisasi mengusung kearifan lokal daerah dengan menghadirkan 17 berugak (gazebo berbentuk lumbung) dan berbagai fasilitas lainnya.
“Salah satu fokus utama penataan adalah relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di tengah-tengah kawasan,” bebernya.
PKL nantinya akan pindah ke lapak yang telah tersedia di pinggir pantai.
“Setelah PKL kita pindah ke pinggir, maka begitu mengunjung tiba di gapura masuk, mereka sudah bisa langsung melihat pantai,” jelas Cahya.
Selain 17 berugak, revitalisasi ini juga akan menghadirkan amphiteater dengan kapasitas 1.000 orang untuk pertunjukan seni dan budaya. Dan fasilitas toilet yang representatif juga akan dibangun untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. (*)