Mataram (NTBSatu) – Lombok Drag Championship atau LDC 2024 Seri 2-Yellow Series sukses digelar di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024.
Gelaran itu menjadi ajang yang tidak hanya menampilkan adu cepat. Tetapi juga, menjadi momen penting dalam mengarahkan energi generasi muda ke arah yang lebih positif dan produktif.
Acara ini dihadiri Calon Bupati, H. Achmad Puaddi FT, S. E. Dalam keterangannya, ia berkomitmen untuk menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan potensi anak muda, olahraga, dan kreativitas di Lombok Tengah.
Ia menekankan, penting untuk menyediakan wadah yang tepat bagi anak muda agar terhindar dari aktivitas yang merugikan. Misalnya, balap liar yang kerap mengganggu ketenangan masyarakat.
Lebih lanjut, Achmad Puaddi menyebut LDC 2024 membuktikan bahwa anak muda Lombok Tengah memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan baik. Karena, LDC 2024 bukan hanya tentang balap, tapi juga tentang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi pemuda Lombok.
“Melalui gelaran ini, mereka dapat menunjukkan kreativitas dan prestasi dalam lingkungan yang aman dan terarah,” ungkapnya.
Sementara itu, Pimpinan LCD, Hirzy Puaddi menyampaikan, dukungan dari berbagai pihak, termasuk calon bupati dan wakil bupati, sangat penting. Terutama dalam memastikan acara ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Selain balapan, konser dari artis tenama Jono Jono dan band lokal lainnya turut memeriahkan Yellow Series LDC 2024. Serta, UMKM yang menggerakkan perekonomian lokal.
“Kombinasi antara balap, musik, dan UMKM ini menjadikan event ini sebagai bagian penting dari ekonomi kreatif di Lombok,” terang Hirzy Puaddi.
Kesuksesan LDC 2024 ini menjadi bukti bahwa kegiatan kreatif dan olahraga dapat berjalan beriringan. Dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
“Dengan dukungan yang tepat, Lombok dapat terus menjadi pusat kreativitas dan keselamatan bagi para pemuda, khususnya di bidang otomotif,” tandas Hirzy Puaddi. (*)
