Mataram (NTBSatu) – Putra bungsu Mahfud MD, Royhan Akbar melamar anak kedua TGB Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, Zahwa Nadhira, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Royhan Akbar merupakan satu-satunya putra Mahfud MD yang mengikuti kiprah ayahnya dalam dunia hukum. Ia kini menjabat sebagai dosen hukum di Universitas Gadjah Mada.
Dari tiga bersaudara, hanya Royhan yang mengikuti jejak Mahfud untuk berkiprah dalam bidang hukum. Dua kakaknya mengambil profesi yang bertentangan dari dunia hukum dan politik, yakni menjadi dokter.
Ia menjadi dosen hukum saat memasuki usia 33 tahun. Informasi ini diperoleh dari akun LinkedIn personalnya.
Royhan meraih gelar sarjana di Universitas Gadjah Mada. Kemudian, menempuh pendidikan magister di Columbia University bidang Masters of Laws.
Selain itu, ia pernah bekerja di HHP Law Firm. Ia memulai karir di HHP Law Firm selama pada Januari tahun 2014 hingga Juni 2020 sebagai rekanan. Kemudian, pada Juli tahun 2020 hingga Februari tahun 2022, menjabat sebagai rekanan senior.
Lebih lanjut, pada Februari tahun 2022 hingga Juni 2024, Royhan menjabat sebagai konsultan hukum HHP Law Firm sebelum memutuskan untuk mengabdi di Indonesia.
Alasan Royhan Lamar Zahwa
Sebelumnya, Royhan Akbar mengungkapkan alasannya melamar putri TGB Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, Zahwa Nadhira.
Ichan -sapaan akrabnya- mengatakan, ia meminang putri Gubernur NTB dua periode ini karena merupakan orang yang spesial. Terlebih lagi, memiliki kesamaan visi dalam birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua.
“Zahwa sangat menyayangi kedua orang tuanya, saudara-saudaranya, dan keluarga besar. Jadi, tante-tante saya bilang kalau Zahwa ini mirip dengan culutre, hormatnya, dan santunnya dengan keluarga besar kami,” kata Ichan saat prosesi lamaran, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Alasan lainnya, karena Zahwa ini mampu menutupi kekurangannya sebagai anak laki-laki yang agak cuek dengan keluarga. Terutama, dengan ibunya.
“Karena mama saya sebenarnya susah dikenalin sama cewek. Tetapi, ketika bertemu Zahwa senang,” jelas Ichan.
Ia mencontohkan, biasanya sang ibu selalu menanyakan kabar anak-anaknya melalui telepon. Namun, ia merasa jarang mendapat telpon dari sang ibu.
“Saya jarang dapat telpon, malah Zahwa yang ditelpon, dicariin. Jadi Zahwa ini insyaAllah spesial di hati keluarga,” tambah Ichan. (*)