Daerah NTB

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Banjir Rob di Pesisir Lombok

Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Zainuddin Abdul Majid merilis informasi soal peringatan dini banjir rob di wilayah pesisir Lombok.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Majid, Satria Topan Primadi mengatakan, peringatan itu berlaku sejak 19-21 Agustus 2024. Ia pun menyebutkan perihal prakiraan cuaca Gerung-Lembar, Lombok Barat.

Topan menjelaskan, cuaca di Gerung dan Lembar akan cerah berawan. Kemudian, arah dan kecepatan angin pada berlaku pada wilayah Tenggara-Selatan yang mencapai 5-25 Knots.

Sementara untuk tinggi gelombang, Topan memperkirakan akan mencapai 0.1-2.5 meter. Untuk pasang maksimum mencapai > 1,8 meter. Sedangkan untuk waktu pasang, akan terjadi pada pukul 08.00-14.00 Wita.

Ia mengingatkan, masyarakat di sekitar pesisir Lombok, bantaran sungai, dan daerah yang lebih rendah tetap waspada. Topan meminta masyarakat untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, salah satunya Banjir Rob.

“Bagi masyarakat yang hendak memantau perkembangan lebih lanjut, bisa memantau melalui website BMKG,” kata Topan dalam keterangan tertulisnya.

Banjir Rob adalah banjir yang terjadi di tepi pantai dan air yang membanjirinya merupakan air laut . Banjir Rob terjadi menyerupai air laut yang sedang pasang.

Terjadinya air pasang di laut ini menahan aliran sungai yang seharusnya menuju ke laut. Namun, karena tumpukan air sungai berlebih yang kemudian menyebabkan tanggul jebol akibat tidak mampu menampung luapan air. Air pun kemudian meluap ke daratan.

Untuk penanganan, ada tiga tahapan. Pertama, sebelum terjadi. Kemudian, saat terjadi. Serta, setelah terjadi.

Sebelum terjadi, masyarakat dapat menata daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan. Kemudian, tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir. Serta, memasang pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.

Saat terjadi, masyarakat dapat mesti menghindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Kemudian, mematikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.

Masyarakat diingatkan amankan barang

Topan mengingatkan, masyarakat mengamankan barang berharga ke tempat lebih tinggi. Apabila air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana, seperti Kantor Kepala Desa, Lurah atau Camat. Masyarakat pun mesti mengungsi ke daerah aman atau posko banjir sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk terlewati.

Setelah terjadi, masyarakat mesti secepatnya membersihkan rumah. Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit. Kemudian, mencari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare.

Selanjutnya, waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa, seperti ular dan lipan, atau binatang penyebab penyakit, seperti kecoa, lalat, dan nyamuk. “Mengusahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button