Daerah NTBPendidikan

Pj. Gubernur NTB Minta Pelaksanaan PPDB SMA 2024 Dievaluasi

Mataram (NTBSatu) – Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin menginstruksikan untuk mengevaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB SMA 2024. Evaluasi ini, imbas dari masih terjadinya berbagai permasalahan yang terus berulang setiap tahun.

Salah satu masalahnya, jumlah siswa yang tidak sesuai dengan jumlah sekolah. Hal tersebut menyebabkan beberapa calon siswa belum mendapat sekolah, di tengah teman-temannya telah mulai belajar.

“Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) sudah menyampaikan laporan kepada saya dan kami akan mengevaluasi, bagaimana tata penyusunan yang baik,” tegas Hassanudin, Selasa, 23 Juli 2024.

Ia juga mengakui, kalau permasalahan PPDB SMA di NTB berulang setiap tahun. Penyebabnya, alokasi siswa dengan ketersediaan sekolah yang belum cukup.

“Ini yang akan menjadi bahan evaluasi dan kami akan carikan opsi-opsi lain sebagai solusinya,” kata Mantan Pj. Gubernur Sumatera Utara ini.

Karena, menurutnya, semua siswa di NTB harus mendapatkan akses untuk bersekolah. Sehingga, pihaknya akan mencarikan solusi terbaik untuk ke depannya.

“Yang jelas, apapun yang kami lakukan untuk kesejahteraan masyarakat semua. Apalagi, untuk sekolah yang merupakan investasi bagi suatu generasi,” pungkasnya.

Nasib Siswa yang Belum Dapat Sekolah saat PPDB SMA

Sebagai informasi, dalam PPDB SMA di NTB tahun ini, sebanyak 4.081 siswa lulusan SMP sederajat belum dapat sekolah. Dinas Dikbud Provinsi NTB telah berupaya melakukan pendistribusian.

Mereka didistribusikan ke sekolah-sekolah masih memiliki kuota, seperti SMAN 10 dan SMAN 11 untuk di Kota Mataram. Namun, mereka tidak melakukan daftar ulang di kedua sekolah tersebut.

“Nggih, ada calon siswa yang sudah didistribusikan ke SMAN 10 Mataram dan SMAN 11 Mataram. Tetapi, tidak ada yang daftar ulang,” ujar Sub Koordinator Peserta Didik Bidang SMA, Sirodjudin, Kamis, 25 Juli 2024.

Alhasil, pihaknya kembali mengatur ulang skema pendistribusian. Hanya saja, ia tidak mengetahui, apakah distribusinya tetap ke sekolah yang masih ada kuota atau menambah ruang kelas di sekolah tertentu.

“Tergantung pak Kabid (Kepala Bidang) yang mengaturnya, beliau yang menentukan. Rencananya minggu ini didistribusikan kembali,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button