Pendidikan

6.000 Siswa Lulusan SMP Sederajat di NTB Belum Dapat Sekolah

Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 6.000 siswa lulusan SMP sederajat di NTB belum dapat sekolah hingga sekarang. Jumlah tersebut terdiri dari 4.081 calon siswa yang mendaftar SMA dan 2.000 untuk jenjang SMK.

Padahal, per hari Senin, 15 Juli 2024, mereka bersama teman-temannya seharusnya telah masuk untuk memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB belum melakukan distribusi para calon siswa yang tidak keterima jalur PPDB 2024.

“InsyaAllah minggu ini distribusi. Kursi kosong ada 9.000 untuk jenjang SMA, jadi aman asalkan mau didistribusi,” kata Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, Senin, 15 Juli 2024.

Pihaknya melakukan distribusi ke sekolah-sekolah yang kuotanya belum penuh. Contohnya, di Kota Mataram, ada SMAN 10 Mataram dan SMAN 11 Mataram.

Selain distribusi, ada pertimbangan untuk menambah ruang kelas di beberapa sekolah. Namun, kebijakan itu masih menunggu arahan dari Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin.

“Antara tambah ruang kelas atau cukup dengan distribusi, tergantung Pak Gubernur nanti. Kalau penambahan ruang kelas mendapat persetujuan, kami ajukan ke Kemendikbudristek,” jelas Aidy.

Solusi serupa juga untuk calon siswa jenjang SMK yang belum dapat sekolah. Mereka belum tertampung karena pilihan jurusan, bukan akibat kursi sedikit seperti jenjang SMA.

“Kami akan ajak diskusi para orang tua untuk distribusi ini, mudahan-mudahan mereka mau. Kalau tidak, masih ada opsi lain, bisa ke swasta,” tambah Aidy.

Ia mengatakan, sengaja mengatur jadwal untuk menindaklanjuti permasalahan PPDB 2024 minggu ini. Supaya sekolah swasta mendapat kesempatan menerima siswa dari yang belum terterima di sekolah negeri.

“Saya juga memberi ruang, mengatur jadwal menindaklanjuti minggu ini, supaya sekolah swasta punya kesempatan yang sama (menerima siswa),” tandas Aidy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button