ADVERTORIAL

Pemkot Bima Ikut Hadir di Kegiatan Pengendalian Inflasi Daerah 2024 yang Digelar Kemendagri

Kota Bima (NTBSatu) – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri) menyelenggarakan Video Conference (Vicon) pengendalian inflasi daerah 2024. Pada kegiatan ini kemendagri diwakili oleh Sekjen Kemendagri, Drs. Tomsi Tohir, M. Si.

Kegiatan ini dilakukan secara zoom meeting yang dihadiri pemerintah daerah di seluruh wilayah, termasuk pemerintah daerah Kota Bima.

Acara yang berlangsung pada Senin, 2 Juli 2024 yang bertempat di Aula Kantor Wali Kota ini, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bima, (Sekda). Drs. H. Mukhtar, MH yang didampingi oleh Inspektur, Plt. Asisten 2, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kepala Dinas Koperindag, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PUPR, dan Kabag Ekonomi.

Vicon Pengendalian Inflasi Daerah , bertujuan untuk membangun dan menjaga kestabilan ekonomi di daerah.

Sekjen Kemendagri, Drs. Tomsi Tohir, M. Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada 3 hal penting yang menjadi titik fokus kita dalam pertemuan ini, yakni selain masalah inflasi, kita juga membahas masalah penyaluran pupuk, dan percetakan sawah.

Untuk masalah inflasi sendiri, Tomsi Tohir menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga inflasi kita hari ini menurun menjadi 2,51% dari 2,84% di Tahun lalu, ujarnya, 

Dalam kesempatan itu pula Tomsi Tohir, menerima laporan dari Dirut BPS yang berkaitan dengan keadaan perkembangan inflasi di tiap-tiap daerah, secara garis besarnya, untuk pulau Sumatera, inflasi tertingginya berada di Propinsi Sumatera Barat, dengan angka 4,04% dan terendah berada di Kepulauan Bangka Belitung.

Sementara di pulau Jawa, tertinggi berada di Propinsi Banten, sementara terendah berada di Propinsi Jawa Timur, dengan angka inflasi 2,21,% di Pulau Kalimantan inflasi tertinggi, berada di Propinsi Kalimantan Timur dengan jumlah inflasi mencapai 2,99,% sementara inflasi yang terendah berada di Propinsi Kalimantan Tengah dengan indeks inflasi 2,22% sementara untuk Nusa Tenggara, inflasi tertinggi berada di Propinsi Bali dengan indeks inflasi 2,71 dan yang terendah berada di Propinsi NTT. Sementara indeks inflasi untuk Daerah Kota Bima adalah berada di angka 2,39,%.

Dengan adanya laporan ini, Tomsi Tohir, menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam mengendalikan inflasi.

“Kami percaya bahwa upaya bersama antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat sangatlah diharapkan untuk menjaga harga-harga tetap stabil, ujar Tomsi.

Selain masalah inflasi, Tomsi Tohir juga  menyoroti masalah penyaluran pupuk yang keberadaannya berkurang, di tambah dengan harga yang tinggi, dia berharap khususnya pada Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan sebagai ujung tombak, bersama dengan pengawas, dan teman-teman dari kepolisian dan kejaksaaan, agar secepatnya masalah ini dapat dibereskan, diatasi, dan menjadi prioritas, tuturnya.

Karena keberadaan pupuk ini sangat penting, di dalam meningkatkan produksi pertanian, yang berdampak pada  perubahan inflasi kita harapnya

Acara ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus menjaga dialog terbuka serta implementasi kebijakan yang tepat, guna mendukung stabilitas ekonomi daerah. (AR/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button