Kota Bima (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, akan melakukan penelusuran terhadap sejumlah pegawai honorer lingkup Pemkot Bima atas dugaan keterlibatan pada kegiatan politik praktis.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKSDM, H Fakhrunrazi menyampaikan, pihaknya baru mengetahui informasi tersebut setelah ramai pemberitaan kemarin.Kkasus tersebut akan dipelajari terlebih dulu untuk menentukan langkah yang diambil.
“Lagi kami pelajari (kasusnya, red) kami baru mendapatkan juga informasi berkaitan dengan itu, kita telusuri dulu, belum ada tindakan terhadap terduga,” kata Fakhrunrazi, Selasa, 25 Juni 2024.
Menurut Fakhrunrazi, aturan yang mengatur tentang tenaga honorer tidak sama dengan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN). Khusus tenaga honor, perlu melihat kembali klausal kontraknya terkait larangan dan sebagainya.
“Karena ini kan yang bikin kontrak masing-masing tenaga honorer itu. Kita mau cek dulu, tenaga honorer ini apakah sukarela atau memang tenaga kontrak daerah, lain kalau statusnya adalah ASN,” jelasnya.
Fakhrunrazi menegaskan, sebelum melakukan pemanggilan terhadap pegawai honorer tersebut, pihaknya akan melakukan pemerikasaan SK yang dimiliki yang bersangkutan.
“Makanya perlu kita pelajari lagi klausalnya, karena yang menandatangani perjanjian itu kan kepala OPD, sehingga nanti itu lebih kepada penegakkannya oleh perangkat daerah yang bersangkutan yang memberikan kontrak kerja dengan mereka,” tegasnya.
Sebelumnya, ramai diberitakan sejumlah pegawai honorer Pemkot Bima melakukan konsolidasi untuk mendukung salah satu bakal calon wali kota di Pilkada Kota Bima 2024 mendatang.
Ajakan itu disampaikan MN (inisial) melalui salah satu grup WhatsApp yang berisikan sejumlah tenaga honorer Kategori Dua (K2) dan non-K2 Pemkot Bima.
“Diharapkan kepada teman-teman yang merasa diri honorer di tiap OPD untuk membuat surat pernyataan sikap balas budi mendukung Pj Wali Kota Bima untuk naik jadi wali kota,” tulis MN di grup WhatsApp tersebut.
“Contoh format, nomor, nama, instansi/OPD, nomor handphone. Segera dibawa ke sekretariat supaya kita tahu mana yang dukung, mana yang tidak supaya kami bisa menindak lanjuti untuk diserahkan ke Pj wali kota untuk masuk ke format formasinya Dum,” tulisnya.
MN yang dikonfirmasi siang ini mengaku, jika pesan WhatsApp di grup tersebut merupakan tulisannya.
Ia juga mengakui adanya kesalahan dalam penulisan pesan WhatsApp itu. Namun dirinya menegaskan, tidak ada unsur lain dari tulisan tersebut, apalagi sangkut pautnya dengan masalah politik.
“Chat itu memang punya saya, itu langsung dari nomor saya karena saya yang tulis, cuman saya akui ada kesalahan dalam tulisan itu, tidak ada unsur yang lain, (kegiatan politik praktis, red),” kata MN, Selasa, 25 Juni 2024.
Ia menegaskan, tulisannya tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan Politik. Hanya bentuk ajakan kepada tenaga honorer Pemkot Bima untuk mengucapkan terima kasih ke Pj Wali Kota Bima saat ini.
“Saya hanya mengajak Lillahi Ta’ala untuk mengucapkan terima kasih kepada pak Pj karena sudah membawa tangan, ada rasa kesenangan dan kebanggaan buat kita lah, spontan saja, tidak ada unsur yang lain,” pungkasnya. (MYM)