BERITA LOKALDaerah NTB

Ratusan UMKM akan Kembali Melapak di Gelaran MXGP 2024

Mataram (NTBSatu) – Ratusan UMKM terlibat pada penyelenggaraan Motor Cross Grand Prix (MXGP) 2024 yang akan berlangsung pada 29-30 Juni dan 6-7 Juli 2024 di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram.

Direktur Proyek Samota Enduro Gemilang, Diaz Rahmah Irhani, mengatakan ada sekitar 200 UMKM yang berpartisipasi pada ajang sport tourism ini.

“Kurang lebih 100 sampai 150 stand UMKM yang kami sediakan dengan bekerjasama pemerintahan provinsi maupun kota. Harapannya dapat mendukung geliat perekonomian lokal,” ucap Diaz dihubungi NTBSatu, Rabu, 19 Juni 2024.

Pelibatan ratusan UMKM, lanjut Diaz, akan memberikan kesempatan untuk memamerkan produk-produk unggulan mereka kepada ribuan pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Banyak penonton dari luar negeri yang akan menonton, kabarnya mayoritas dari Australia. Selain itu, ada dari Malaysia dan Singapura. Saatnya memperkenalkan produk NTB ke Internasional,” imbuhnya.

Keterlibatan UMKM pada MXGP Sebelumnya

Pada penyelenggaraan sebelumnya, berbagai produk UMKM diperdagangkan
pada event MXGP. Komoditas makanan merupakan yang paling banyak terjual pada event tersebut baik di MXGP Samota maupun Selaparang masing-masing sebesar 53,80 persen dan 52,28 persen.

Selanjutnya, produk minuman yaitu mencapai 35,11 persen di MXGP Samota dan 30,42 persen di MXGP Selaparang. Sedangkan komoditas pakaian dan suvenir tidak lebih dari 10 persen yang diperjualbelikan di event MXGP baik di Samota maupun Selaparang.

Lima lapangan usaha turut mengalami peningkatan nilai produksi tertinggi akibat Penyelenggaraan MXGP Tahun 2023 adalah Konstruksi, Industri Pengolahan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Transportasi dan
Pergudangan, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor.

Kelimanya mengalami peningkatan nilai produksi hingga 107,80 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2023, penyelenggaraan Event MXGP memberikan dampak nilai produksi domestik Indonesia sebesar Rp169,42 miliar.

Dampak paling besar tentunya terjadi kepada NTB selaku tuan rumah penyelenggara, mendapatkan Rp135,48 miliar. Kedua, DKI Jakarta yaitu sebesar Rp11 miliar, Jawa Timur Rp9,31 miliar, dan Jawa Tengah Rp5 miliar. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button