Mataram (NTBSatu) – Sebagian jemaah Indonesia, termasuk yang berasal dari NTB mulai meninggalkan Mina menuju Mekah, Selasa, 18 Juni 2024. Mereka lebih awal ke Mekah, setelah menyelesaikan seluruh proses puncak haji yang berlangsung dari tanggal 9 Zulhijah 1445 H atau 15 Juni.
“Jemaah haji Indonesia yang mengambil nafar awal mengakhiri fase menginap (mabit) di Mina, pada 18 Juni 2024. Mereka kemudian kembali ke hotelnya masing-masing di Mekah,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid dalam keterangan resmi Kementerian Agama, Rabu, 18 Juni 2024.
Sebagai informasi, terdapat dua pilihan bagi jemaah haji saat mabit di Mina, yaitu nafar awal dan nafar tsani (akhir).
Jemaah yang memilih nafar awal harus keluar dari Mina pada 12 Zulhijah, sebelum terbenamnya matahari. Mereka telah menyelesaikan prosesi melontar jamrah pada 10 Zulhijah (aqabah), lalu tanggal 11 dan 12 Zulhijah untuk jamrah ula, wustha, dan aqabah.
Sedangkan untuk yang mengambil nafar tsani (akhir), jemaah akan mabit dan keluar dari Mina pada 13 Zulhijjah. Mereka akan menyelesaikan prosesi melontar jamrah ula, wustha, dan aqabah terlebih dahulu sebelum meninggalkan Mina.
PPIH Siapkan Bus untuk Jemaah Haji
Subhan juga menyampaikan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berada di Mekah telah menyiapkan bus untuk mengantar jemaah kembali ke Mekah.
“Kami siapkan bus untuk mengantar jemaah dari tenda di Mina menuju hotel di Makkah,” ujarnya.
“Proses pergerakan dari Mina ke hotel, bisa jadi akan sedikit lambat karena persoalan kemacetan. Maklum, pada waktu yang sama jemaah haji dari berbagai negara yang mengambil nafar awal juga ikut kembali Mekah,” sambung Subhan.
Ia menambahkan, kemacetan juga diprakirakan terjadi di ruas-ruas jalan sekitar hotel jemaah. Sebab, banyak bus dan kendaraan lain yang melintas. Sehingga, harap bersabar jika ketibaan di hotel terjadi pelambatan.
“Biasanya, karena kemacetan jalan, ada beberapa bus yang tidak bisa langsung sampai ke halaman hotel. Tapi kita berharap semoga semua berjalan lancar,” harapnya.