Mataram (NTBSatu) – Tiga UPT Kemendikbudristek yaitu Kantor Bahasa NTB, Balai Guru Penggerak NTB, dan Balai Penjamin Mutu Pendidikan NTB bekerja sama dalam menggelar Pameran Pendidikan Merdeka Belajar di Taman Budaya NTB pada Jumat, 17 Mei 2024.
Kepala Kantor Bahasa NTB, Puji Retno Hardiningtyas mengatakan, program kolaborasi ini bertujuan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei lalu.
Retno menegaskan bahwa kegiatan ini berfungsi untuk menyamakan dan menyelaraskan peran tiga UPT Kemendikbudristek di NTB.
“Kami meniatkan agar masyarakat mengenal tiga UPT Kemendikbudristek. Selain itu, kami mengharapkan siswa dan guru sekolah dapat menyuguhkan segala hal yang berdasar dari pengimplementasian Merdeka Belajar, paling tidak dalah setahun terakhir,” ungkap Retno, ditemui NTBSatu di Taman Budaya NTB, Jumat, 17 Mei 2024 siang.
Karena sistemnya adalah kolaborasi, maka tiga UPT Kemendikbudristek ini wajib untuk memenuhi unsur-unsur dari masing-masing.
Berita Terkini:
- Wamenkop: NTB Masuk Provinsi Tercepat Realisasikan Koperasi Desa Merah Putih
- Pimpinan Baznas NTB Banyak Diisi Timses Iqbal-Dinda, Ketua Pansel: Sudah Sesuai Seleksi
- NTB Alami Deflasi Bulanan Terdalam ke-9 Nasional di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Minus
- Isi Surat Purnawirawan TNI yang Dikirim ke MPR dan DPR: Desak Pemakzulan Gibran
- NTB Dorong Investasi Pembangkit Listrik Berbasis Waste to Energy
Dari sisi Kantor Bahasa NTB, ada sejumlah acara, yaitu diskusi mengenai pentingnya sastra di sekolah sebagai bahan pendukung Merdeka Belajar.
Selanjutnya, dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan, ada pula diskusi yang membicarakan soal kebijakan pendidikan di ranah daerah, sedangkan Balai Guru Penggerak juga membicarakan soal peran guru penggerak dan sekolah penggerak.
“Kantor Bahasa NTB juga memiliki acara lomba komedi tunggal dan stan pameran buku dengan tiga unsur, layanan, inovasi, dan produk. Kami juga mengharapkan agar program ini dapat meluas hingga Pulau Sumbawa. Juga melibatkan para sastrawan untuk lebih berpartisipasi dalam dunia pendidikan,” tandas Retno. (GSR)