Pemprov NTB akan Tambah Pangkalan Gas LPG untuk Wilayah Pulau Sumbawa
Mataram (NTBSatu) – Kepala Dinas ESDM NTB, H. Sahdan mengatakan, persediaan LPG untuk Pulau Sumbawa masih relatif aman.
Hanya saja, terdapat sejumlah kendala teknis. Salah satunya jarak antara satu pangkalan menuju pangkalan lain sangatlah jauh. Sehingga, masalah distribusi rentan terjadi.
“Kami akan memperbaiki hal tersebut dengan cara menambah jumlah pangkalan. Supaya, jarak distribusi per satu pangkalan dapat lebih singkat,” ungkap Sahdan, Senin, 6 Mei 2024.
Pemprov NTB akan segera berbicara kepada pihak terkait, yaitu Pertamina Patra Niaga soal permasalahan ini agar dilakukan evaluasi. Sehingga menambah pangkalan LPG segera terealisasi.
“Saya belum mengetahui jumlah konkret pangkalan LPG di Pulau Sumbawa. Hanya saja, berdasarkan laporan di lapangan, jumlah pangkalan memang sangat terbatas,” tandas Sahdan.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Regional Jatimbalinus terus melakukan upaya mengatasi peningkatan permintaan LPG 3 kg subsidi di Kota dan Kabupaten di wilayah Pulau Sumbawa.
Berita Terkini:
- Bupati Pathul Kesal soal Isu Tambang Ilegal Dekat Mandalika: Lokasinya di Lobar, kok Loteng yang Diserbu?
- Dua Pejabat Bank NTB Syariah Masuk Daftar Calon Direksi dan Komisaris Lolos Tes OJK
- Sakra Barat Satu-satunya Kecamatan yang Capai Target PAD per Oktober 2025
- KPK Bidik Tambang Emas Ilegal Sekotong, Sejumlah Saksi Diperiksa
- Pengamat Nilai Belum Diserahkannya KUA-PPAS Bisa Pengaruhi Pembahasan APBD
Sebagai respons terhadap kebutuhan yang terus meningkat, Pertamina menambah pasokan sebesar 33.200 tabung di luar pasokan normal harian untuk Kota/Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, dan Sumbawa Barat.
Jumlah tersebut mencakup 108% dari konsumsi normal harian di seluruh kota/kabupaten Pulau Sumbawa.
Pertamina kembali meningkatkan pasokan di Pulau Sumbawa dengan total sebanyak 43.080 tabung, yang disalurkan secara bertahap mulai dari tanggal 25 hingga 29 Maret 2024.
Total penambahan pasokan bulan Maret di Pulau Sumbawa hampir tiga kali lipat jumlahnya dari konsumsi harian normal. (GSR)


