Mataram (NTBSatu) – Perayaan lebaran Topat atau Ketupat kembali dilaksankan di Kota Mataram dengan konsep yang lebih menarik.
Lebaran topat merupakan lebaran kecil yang dilakukan oleh umat muslim usai menunaikan puasa sunnah bulan Syawal selama enam hari berturut-turut setelah hari Idul Fitri.
Pemerintah Kota Mataram menggelar perayaan lebaran Topat di dua makam keramat yakni, Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan.
Konsep lebaran topat tahun ini diharapkan tidak hanya berdimensi religi dan budaya, akan tetapi bisa lebih menarik dan unik sehingga bisa jadi event pariwisata unggulan di Mataram.
Berita Terkini:
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
“Konsepnya Hikayat Topat Mataram Lebaran Ketupat tahun ini, akan di handle oleh Dinas Pariwisata, dengan harapan Dispar melakukan terobosan baru yang mampu memiliki warna, tradisi, kekhasan, dan keunikan sehingga ke depan bisa jadi kalender pariwisata di Kota Mataram,” kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang.
Miq Aweng sapaannya, menambahkan konsep tersebut juga tidak mengabaikan berbagai proses standar dalam perayaan tradisi tersebut yang sarat dengan kegiatan religi.
Seperti ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, “ngurisan” (cukur rambut bayi) dan doa kepada Allah SWT.
“Lokasi perayaan juga ada di dua makam, di Makam Bintaro dihadiri oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan di Makam Loang Baloq akan dihadiri Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman,” jelasnya. (WIL)