Mataram (NTBSatu) – Hilal 1 Syawal 1445 H tak terlihat di NTB. Hal ini disebabkan akibat cuaca yang berawan di lokasi pemantauan, yakni Pantai Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, pada Selasa, 9 April 2024 sore.
Padahal secara hisab (perhitungan), ketinggian hilal di Kota Mataram telah berasa di atas ufuk dengan ketinggian 5 derajat 36,62 menit dan sudut elongasi 9 derajat 20,08 menit.
“Pada pengamatan hilal kali ini, didapat elongasi bulan 5 derajat dan 27 menit. Namun, karena cuaca cukup berawan, hilal tidak bisa terlihat hingga akhir pemantauan,” jelas Staf Pengamat BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Deni Valeri Siregar, Selasa petang, 9 April 2024.
Pihaknya telah berupaya sejak sore hari membidik matahari dan ketika petang beralih fokus pada bulan untuk medapatkan hilal. Hanya saja, belum dapat terlihat karena cuaca berawan.
Deni menegaskan, kendala tidak terlihatnya hilal 1 Syawal 1445 H di NTB hari ini murni akibat cuaca yang berawan.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
- Aktivis Mahasiswa Lombok Timur Desak Dirut RSUD Soedjono Dipecat
“Kalau dari alat tidak ada kendala sama sekali. Karna alat yang diturunkan ini dapat terbilang sudah cukup canggih,” tambahnya.
Meski tidak terlihat di NTB, dirinya tetap optimis hari raya Idulfitri tahun ini jatuh pada esok hari, 10 April 2024.
“Sejauh ini kami optimis karena berdasarkan penghitungan telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura),” ujar Deni.
“Apalagi berdasarkan informasi dari teman-teman Stasiun Geofisika Manado dapat terlihat dengan ketinggiah 6 derajat,” pungkasnya. (JEF)