Lombok Timur (NTBSatu) – Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lombok Timur terbilang masih cukup tinggi hingga tahun ini.
Menurut data Pemkab Lombok Timur, dari total 1,3 juta penduduk Lombok Timur, sebanyak 50.908 jiwa di antaranya menyandang status miskin ekstrem.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB tahun 2023, secara nasional NTB menduduki rangking 8 dari 37 Provinsi terkait kemiskinan, dengan persentase 13,8 persen.
Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Seperti melakukan program Pengembangan Kelulusan Kemiskinan dan Ketangguhan Masyarakat.
“Melalui program ini diharapkan bisa mengubah nasib masyarakat Lombok Timur, terutama bisa menaikkan taraf ekonominya,” kata Taofik, Senin, 1 April 2024.
Berita Terkini:
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
Selain itu, lanjut Taofik, pelayan kesehatan bagi masyarakat miskin juga menjadi program prioritas.
“Di tahun 2023 kita mengalokasikan anggaran Rp36 miliar untuk program BPJS Kesehatan. Sedangkan di 2024 ini anggarannya naik menjadi Rp76 miliar,” ucapnya.
Meski adanya kenaikan anggaran, Taofik mengaku masih ada masyarakat miskin yang belum terdata ataupun terdaftar BPJS Kesehatan.
Ia pun berharap data kemiskinan tersebut terus diperbarui. Hal itu guna memudahkan pemberian pelayanan dan pelaksanaan program bagi warga tidak mampu.
“Kita minta ke semua pimpinan untuk ikut bersinergi sesuai dengan tupoksi,” ujarnya. (MKR)