Kota Bima (NTBSatu) – Saat ini, di Kabupaten dan Kota Bima sedang musim buah srikaya bima atau yang biasa disebut oleh orang Bima “Garoso Mbojo.”
Srikaya bima merupakan salah satu buah andalan dari Kabupaten atau Kota Bima. Karena banyak tumbuh atau dihasilkan di Bima, buah ini sudah terkenal dengan sebutan “Garoso Mbojo.”
Buah srikaya ini termasuk salah satu plasma nutfah andalan dari wilayah NTB. Varietas inipun sudah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP), Kementan dengan nomer pendaftaran 35/PVL/2008
Kontribusi tanaman srikaya ini bagi perkembangan ekonomi warga sangatlah besar. Dimana srikaya Bima ini sudah sampai dijual keluar daerah.
Selain dijual ke luar daerah, srikaya bima ini banyak dijajakan oleh para pedagang di sepanjang jalan di Kabupaten dan Kota Bima kala memasuki musimnya seperti ini.
Berita Terkini:
- Anggota DPRD NTB Soroti IUP 18.500 Hektare Milik Prajogo: Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Lokal
- Pj. Gubernur NTB Dampingi Wamendagri Serahkan KTP untuk Siswa SMAN 1 Mataram Berumur 17 Tahun
- Pj. Gubernur Dampingi Wamendagri Bima Arya Kunjungi IPDN Kampus NTB
- Ekonomi NTB Alami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun
Terlihat, di sepanjang jalan kelurahan Panda Kabupaten Bima dan di beberapa titik di Kota Bima, berjejeran para pedagang yang menjual buah srikaya ini.
Rasanya yang khas dan keberadaannya musiman, membuat banyak orang memburunya. Apalagi saat Bulan Ramadan seperti ini. Sehingga tidak heran, para pedagang bisa meraup untuk banyak berkat berjualan srikaya jenis ini.
Salah seorang pedagang srikaya bima, Roswati menyampaikan, buah srikaya bima ini dijual dengan harga yang bervariasi, sesuai dengan bentuk dan ukurannya.
Saat ini, para pedagang menjualnya dengan harga Rp10.000 per empat buah dan ada juga yang Rp10.000 dapat enam hingga tujuh buah.
“Setiap harinya dagangan kami habis terjual. Dari hasil penjualan ini kami bisa meraup untung Rp600.000 hingga Rp700.000 per harinya,” kata Roswati kepada NTBSatu, Selasa, 26 Maret 2024.
Roswati mengatakan, buah srikaya bima yang dijualnya tersebut diambil langsung dari kebunnya, yakni di Kelurahan Ule.
“Kita tinggal menunggu, karena (srikayanya) langsung diantar ke tempat kita jual,” pungkasnya. (MYM)