Mataram (NTBSatu) – Harga beras di sejumlah daerah masih dianggap tinggi. Harga normal sebelumnya berada diangka Rp11.000 – Rp12.000 per kilogram. Namun saat ini, mencapai Rp16.000 – Rp18.000 per kilogramnya.
Perihal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unggahan videonya mengklaim, bahwa harga beras sudah berangsur turun dalam keadaan normal.
Dalam video yang berdurasi 44 detik itu, Jokowi juga meminta kepada wartawan untuk mengecek langsung harga beras di Pasar Induk Cipinang dan Pasar Johar di Karawang Jawa Barat.
Terhadap klaim Presiden Jokowi itu, harga beras di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih malah.
Di Kota Bima, harga beras masih mahal, belum ada penurunan sebagaimana disebutkan Presiden Jokowi.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
Harga beras di Pasar Ama Hami Kota Bima per Jumat, 01 Maret 2024 mencapai Rp18.000 per kilogram untuk yang super. Sedangkan yang premium Rp17.000 dan medium Rp16.500.
Harga tersebut masih sama saat tim NTBSatu melakukan penelusuran pada Rabu, 28 Februari 2024 kemarin.
“Tapi katanya mulai hari ini harga beras turun sekitar Rp300 per kilogram. Tapi belum pasti, para pedagang masih menjualnya dengan harga seperti sebelumnya,” kata salah seorang pedagang beras di Pasar Ama Hami Kota Bima, Hamisah, dikonfirmasi NTBSatu, Jumat, 1 Februari 2024.
Perempuan asal Rabadompu itu mengungkapkan, beras yang dijualnya itu dibawa dari Sumbawa. Kemudian dijual kembali di Kota Bima dengan keuntungan yang tidak besar.
“Yang medium kami ambil dengan harga Rp15.800, premium Rp16.600, sedangkan yang super Rp17.300,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang lainnya juga mengungkapkan demikian. Belum ada penurunan harga hingga hari ini.