Mataram (NTB Satu) – Melalui misi dagang yang dibangun oleh Pemprov NTB, produk lokal olahan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mulai menjajaki pasar Internasional, seperti di Malaysia dan Singapura.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuliarti menjelaskan, kegiatan misi dagang di dua negara tersebut diawali di Singapura. Dalam misi dagang ini diisi dengan pertemuan bisnis antara pelaku usaha dengan Dinas Perdagangan.
“Misi dagang yang pertama kita laksanakan di Singapura, karena dengan adanya direct flight dari Lombok – Singapura ini memungkinkan kita untuk melakukan perdagangan,” kata Nelly, Selasa, 5 September 2023.
Meskipun selama ini sudah tersedia akses melalui jalur laut. Namun dengan adanya jalur baru ini, kata Nelly, dapat membuat para pelaku usaha di NTB makin terinspirasi melakukan perdagangan.
Berita Terkini:
- Molor 112 Hari, DPRD NTB Sebut Pembangunan RS Mandalika Proyek Gagal
- Gubernur Lalu Iqbal Bantah Isu Dugaan Kadistanbun NTB Ditawari Demosi Mandiri
- Dewan Ingatkan Pansel tak “Main Mata” Seleksi Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah: Jangan Sampai Hasilnya Lebih Buruk
- Jaksa Tahan Pejabat BNI KCP Woha Tersangka Kasus KUR
“Alhamdulillah misi dagang kita ke Singapura kemarin itu dikawal oleh Atase Perdagangan KBRI di Singapura, Pak Bili Anugerah,” ungkapnya.
Nelly mengatakan, potensi pasar di Singapura untuk produk NTB yang ada saat ini adalah Jewelry jenis Mutiara. Sementara itu, terkait komoditi agriculture harus dipastikan dulu kualitas dan kuantitasnya. Karena persyaratan di sana terbilang ketat.
“Di sana kecenderungannya Maklon, artinya suatu kerja sama, di mana mereka tetap produksinya di Indonesia, tapi brand nya join. Jadi mereka maunya tetap muncul namanya, itu maunya pihak Singapura,” terangnya.
Selanjutnya, Pemprov NTB juga melakukan misi dagang di Malaysia. Misi dagang ini sekaligus menindaklanjuti pertemuan Pemprov NTB dengan Atase Perdagangan Indonesia untuk Malaysia, Deden pada beberapa waktu lalu.