Mataram (NTBSatu) – Belum tuntas penanganan kenaikan harga beras, saat ini harga cabai rawit di beberapa pasar tradisional meningkat dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp55 ribu per kilogram.
Hal tersebut dikarenakan, akibat kurangnya pasokan. Salah satu pedagang cabai di pasar Kebon Roek, Indah menuturkan kenaikan harga cabai sudah meningkat sejak Sabtu, 11 Februari 2024.
Indah mengatakan, harga tersebut meningkat perlahan dari harga Rp30 ribu, naik lima ribu, kemudian sampai ke harga Rp55 ribu per kilogram.
“Kalau harga cabai merah besar, cabai merah keriting masih aman, Rp60 ribu per kilogram tapi ada juga yang di atas harga normal sekitar Rp25 ribu per kilogram,” jelasnya.
Indah menjelaskan, kenaikan harga tersebut karena pasokan panen berkurang dari biasanya, yang biasanya perhari menghasilkan enam sampai tujuh ton per hari, saat ini hanya kisaran empat ton saja.
Berita Terkini:
- Gelar Pengawasan APIP Kota Mataram, 39 OPD Raih Predikat Sangat Baik
- Kasus Dugaan Penggelapan Mobil Oknum Perwira Diambil Polda NTB
- DKPP Tunggu Laporan Terkait Tayangan KPU soal Survei Jelang Debat Pilgub NTB
- Pemandangan Unik di Kampanye Iqbal – Dinda, Haji Iron dan Tuan Guru Fatihin Turun Memeriahkan
“Karena cuaca juga sudah mulai masuk musim hujan, jadi produksi petani cabai menurun, biar tidak rugi mereka naikkan harganya,” ungkap pedagang tersebut.
Hal tersebut sudah menjadi atensi dari Dinas Perdagangan, khususnya Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida terkait lonjakan harga tersebut.
Nida mengatakan, akan mengadakan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk melakukan operasi pasar murah terkait beberapa komoditas pertanian terutama cabai.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kota Mataram untuk mengoptimalkan kegiatan pasar tani.
“Jika bisa dilibatkan, semoga harga jual bisa lebih murah dibandingkan sebelumnya. Dan pembeli juga tidak panik buying, saat melihat harga lebih murah,” katanya. (WIL)