Mataram (NTBSatu) – Hujan yang mengguyur seluruh wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima pada Jumat sore kemarin mengakibatkan luapan air banjir menggenangi 20 kelurahan di Kota Bima dan sekitar 3.000 KK terdampak.
Sementara 3 dari 20 kelurahan terdampak merupakan wilayah lahan pertanian yakni di Kelurahan Lampe, Kelurahan Dodu dan Kelurahan Nungga.
Ihwal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mengeluarkan Surat Keputusan (SK) status tanggap kebencanaan melalui SK Penetapan Tanggap Darurat dan SK pembentukan struktur, nomor 188.45/112/360/II/2024 terhitung mulai 10 hingga 16 Februari 2024.
Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum menyampaikan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Bima turut prihatin atas musibah banjir bandang yang menimpa hampir 20 kelurahan terdampak di Kota Bima.
“Pada peninjauan lokasi yang menjadi sumber luapan di sungai padolo, saya minta agar parapet dinaikkan lagi setinggi 2 meter, dan ini segera dikerjakan melalui dana siap pakai (DSP),” ujar Aji Rum, sapaan akrabnya saat meninjau pintu air di sungai Padolo di RW 01 Kelurahan Dara, pada Sabtu,10 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Polisi Baru Tangkap Satu Pelaku Dugaan Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Lombok Timur
- Raih 86.157 Suara, KPU Tetapkan Bambang – Syirajuddin Menang Pilkada Dompu 2024
- Kalahkan Dua Pesaingnya, Man – Feri Ditetapkan Menang Pilkada Kota Bima 2024
- KPU Tetapkan Ady – Irfan Menang di Pilkada Kabupaten Bima 2024
Aji Rum juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima untuk segera mengeluarkan status tanggap darurat kebencanaan dan penetapan struktur yang melibatkan semua pihak, baik pemerintah maupun BUMN/BUMD, untuk sama-sama terlibat aktif melakukan upaya terbaik pasca bencana terjadi.
“Saya juga saat ini telah berkoordinasi langsung dengan pihak BNPB RI maupun pihak provinsi, alhamdulillah direspon sangat baik, apapun kebutuhan kita akan dipenuhi,” tandasnya. (MYM)