Pariwisata

Kadispar NTB Ungkap Alasan Tiga Event Pariwisata NTB tak Masuk KEN 2024

Mataram (NTBSatu) – Enam event pariwisata NTB yang masuk dalam tahap kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah diumumkan pada Minggu, 28 Januari 2024 kemarin.

Dari enam event tersebut, tiga di antaranya lolos masuk KEN, yakni Festival Perang Topat Lombok Barat, Festival Alunan Budaya Pringgasela Lombok Timur dan Festival Rimpu Mantika Kota Bima.

Sementara tiga lainnya harus tersingkir, yaitu Festival Pesona Bau Nyale Lombok Tengah, Festival Lebaran Topat Lombok Barat, dan Festival Balonna Kertasari Sumbawa Barat.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi NTB, Jamaluddin Malady mengungkapkan, event yang tidak lolos KEN tersebut murni berdasarkan penilaian dari Tim Independen yang dibentuk Kemenparekraf.

Artinya, lolos tidaknya suatu event masuk KEN, itu berdasarkan hasil presentasi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten dan Kota masing-masing.

“Dalam hal ini Pemda tidak bisa melakukan lobi-lobi,” kata Jamaluddin, Senin, 29 Januari 2024.

Berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 kemarin, NTB meloloskan empat event masuk KEN. Salah satu yang lolos tahun kemarin dan tidak lolos tahun ini adalah Festival Bau Nyale Lombok Tengah.

Baca Juga: Formasi CPNS dan PPPK Pemprov NTB Berpotensi Turun dari Tahun 2023, Berapa Jumlah yang Diajukan?

“Meskipun tidak masuk KEN, Lombok Tengah tetap akan menyelenggarakan Festival Bau Nyale dan tetap menganggarkan tiap tahun,” jelasnya.

Kendati demikian, Jamaluddin tetap bersyukur. Pasalnya masih ada daerah lain hanya meloloskan satu event saja. Misalnya Jawa Barat, padahal jumlah penduduknya banyak, kesenian daerahnya juga banyak.

“Keuntungan masuk KEN, pemerintah memberikan anggaran sedikit sekitar Rp100 juta sampai Rp150 juta per event,” terangnya.

Jamaluddin menekankan, supaya tiga event pariwisata NTB yang masuk KEN 2024 agar benar-benar terlaksana dengan meriah.

Karena itu, ia meminta kepada Pemda harus melibatkan kabupaten/kota lainnya dalam menyelenggarakan event tersebut.

Pelaksanaan tiga event KEN itu dapat menjadi ajang promosi produk UMKM kabupaten/kota di NTB supaya dapat dikenal wisatawan domestik dan mancanegara.

“Di situlah ajang promosinya,” tutupnya. (MYM)

Baca Juga: Sejarah Kantor Gubernur NTB: Bekas Puri Kerajaan Mataram-Cakranegara yang Dihancurkan Belanda, Diresmikan Saat Tsunami 1977

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button