Saat ini Indonesia tengah melaju di jalur yang benar untuk mengejar ketertinggalannya dari negara lain.
Pembangunan yang mengedepankan Indonesia sentris harus dilanjutkan, agar pemerataan pembangunan dan kesejahteraan dapat dinikmati semua anak bangsa.
“Pembangunan saat ini tidak lagi Jawa sentris tapi Indonesia sentris jadi harus dilanjutkan,” ucapnya.
Ketertinggalan bangsa Indonesia dibanding negara lain relatif jauh. Sehingga kepemimpinan berikutnya harus mengusung keberlanjutan.
Ide perubahan hanya akan membuat perlambatan pembangunan. Dan membuat Indonesia semakin jauh tertinggal.
“Kita tertinggal jauh dari negara-negara tetangga, Malaysia itu IQ-nya 87, Thailand 88, Vietnam 89, Singapura jangan diomongin mereka 105 rata-rata kecerdasannya, kita 78,49,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Ryano menegaskan saat ini Indonesia butuh pemimpin yang peduli pada perbaikan gizi anak bangsa. Program yang konkret dalam mencegah stunting, peduli pada kesehatan ibu hamil, dan perkembangan anak balita di masa-masa emas.
Silaturahmi dan Istigasah tersebut dihadiri belasan ulama se pulau Lombok, Ketua Umum Pandawa Lima Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko, Korda Bali Nusra Pandawa Lima H Patekkai, hingga Ketua DPD Pandawa Lima NTB H Baihaqi.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Periode 2010-2021 HM Suhaili FT yang hadir dalam acara tersebut berpesan agar masyarakat merenungkan dulu sebelum memilih. Ia pun turut berdoa agar di pemilu 2024 bangsa Indonesia mendapatkan pemimpin yang amanah.
“Punya kapasitas dan kemampuan dalam menata karunia yang diberikan Allah,” kata pria yang juga Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran NTB ini. (ADH)