Mataram (NTBSatu) – Layaknya Penjabat (Pj.) Gubernur, Lalu Gita Ariadi yang dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah tiga bulan pertama menjabat, Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum pun akan menjalani hal yang sama.
Kepemimpinan Mohammad Rum sebagai Pj Wali Kota Bima sudah memasuki tiga bulan.
Tercatat, ia dilantik sebagai Pj Wali Kota Bima oleh Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menggantikan Muhammad Luthfi pada 26 September 2023 lalu.
Aji Rum, sapaannya, akan dievaluasi kinerjanya selama tiga bulan pertama menjabat sebagai Pj Wali Kota Bima oleh Kemendagri pada Senin, 15 Januari 2024.
“Iya hari Senin saya dievaluasi. Minggu, 14 Januari 2024 saya akan bertolak ke Jakarta,” kata Aji Rum, saat ditemui di Kantor Gubernur, pada Jumat, 12 Januari 2024.
Evaluasi tersebut sesuai ketentuan Kemendagri. Di mana Pj Kepala Daerah yang telah dilantik akan dievaluasi kinerjanya setiap tiga bulan.
Tujuannya untuk memastikan, apakah jabatan yang bersangkutan tersebut diperpanjang dengan orang yang sama atau bisa juga diganti dengan orang yang berbeda. Tergantung bagaimana kinerja performanya selama menjabat.
Baca Juga: Jangan Mengaku ‘Si Paling Raja Pedas kalau Belum Mencicipi Masakan Banteng Ngangak Khas Lombok
Mengenai itu, Aji Rum mengaku, sudah mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan. Termasuk salah satu tugasnya dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024, di dalamnya sudah melakukan penandatanganan NPHD dengan Bawaslu, KPU, Polres, dan juga Kodim.
“Sudah kita siapkan sebagaimana mestinya. Sesuai dengan arahan-arahan dan tugas yang telah diberikan,” ujarnya.
Adapun poin lain yang menjadi bahan evaluasi Kemendagri adalah terkait kinerjanya dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Di kesempatan itu juga, Aji Rum harus mempresentasikan secara langsung apa yang sudah ia lakukan untuk Kota Bima selama tiga bulan pertama kepemimpinannya. Termasuk capaian apa saja yang sudah ia lakukan selama ini.
Dalam hal ini, ada 10 poin yang harus dipresentasikan oleh Aji Rum. Di antaranya, terkait masalah kesehatan, stunting, inflasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), program unggulan, pengangguran, penyerapan anggaran, perizinan, dan pelayanan publik.
Aji Rum mengaku, beberapa poin yang menjadi bahan evaluasi Kemendagri tersebut menunjukkan tren positif di Kota Bima.
Misalnya seperti angka inflasi Kota Bima yang mengalami penurunan, sehingga memberikan kontribusi bagus terhadap nilai inflasi untuk NTB.
“Alhamdulillah tren kami di Kota Bima kondisi (inflasi) pada September 2023, yakni 0,63. Terus saya masuk dalam satu bulan Oktober langsung malah bisa turun menjadi -0,11. Tajam turunnya,” jelasnya.
Kemudian mengenai stunting, angka stunting di Kota Bima mengalami penurunan, yakni diangka 11 persen dan melampaui target Nasional 16 persen. Begitupun dengan kemiskinan ekstrem, juga mengalami penurunan.
“Angka stunting kami di angka 11 persen persen. Kemiskinan ekstrem juga ada penurunan untuk angkanya saya lupa,” terangnya. (MYM)
Baca Juga: 30 Kades di Maluku Terancam 2 Tahun Penjara Akibat Bertemu Gibran Rakabuming