Mataram (NTBSatu) – Beberapa hal unik yang menjadi kisah Gubernur NTB Periode 2018-2023 Dr. H. Zulkieflimansyah, saat pertama kali terbesit minat akan berkompetisi di Pemilihan Gubernur NTB pada tahun 2018 silam. Padahal dirinya telah nyaman di Jakarta sebagai anggota DPR RI.
“Kalau kepikiran untuk menjadi pemimpin daerah itu tidak ada kepikiran, karena sudah relatif nyaman di Jakarta, 3 periode jadi anggota DPR RI,” jelasnya dalam acara End Game di kana YouTube Gita Wirjawan, Kamis, 11 Januari 2024.
Tak disangka, keikutsertaannya dalam Pilgub NTB pada 2018 lalu, ditengarai akibat sahabatnya, Fahri Hamzah yang saat itu sedang bertentangan dengan PKS.
DPP PKS meminta Bang Zul sapaan akrabnya, untuk memberi pertanggungjawaban terhadap keluarnya Fahri yang notabene orang yang dibawa olehnya masuk ke PKS. Hal itulah yang menjadi dasar dirinya ikut maju di Pilgub NTB demi mengamankan suara PKS yang ditinggal Fahri.
Setelahnya, ia diberi mandat oleh elite partai untuk bertarung dalam Pilgub NTB.
Berita Terkini:
- Rohmi-Firin Dorong Setiap Desa di NTB Punya Fasilitas Olahraga
- Iqbal-Dinda Bertekad Wujudkan Kampus Seni Budaya di NTB
- Zul-Uhel Sebut Maraknya Kasus Judi Online Akibat Tingginya Angka Kemiskinan
- Zul-Uhel Pamerkan NTB Jadi Tuan Rumah PON 2028 di Debat Ketiga
“Waktu itu kenapa terpikir jadi pemimpin daerah itu, saat itu Fahri Hamzah sahabat saya punya masalah sama PKS karena punya cara pandang yang berbeda,” imbuhnya.
“Saat itu suara Fahri di NTB itu cukup besar, jadi PKS itu meminta pertanggungjawaban moral sayalah sebagai orang yang membawa Fahri ke PKS,” tambahnya.
Tanggung jawab untuk bisa mempertahankan suara PKS di NTB, jadi tujuan lain dirinya selain memenangkan kontestasi Pilgub NTB.
“Untuk mengamankan NTB, agar jangan sampai suara PKS tergerus, dan saya diminta balik, padahal daerah pemilihan saya di Banten,” ucapnya.
Akhirnya, setelah kerja-kerja tim dan relawan hingga kader yang bergerak seluruhnya, masif di tengah masyarakat. Kemenangan pun tiba dan itu menjadi bagian dari mengamankan pula suara PKS di Bumi Gora.
“Dengan sosialisasi yang masih akhirnya bisa terpilih di NTB pada saat itu,” tandasnya.(ADH)