Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 1.086 anggota Polri di Polda NTB dan polres jajaran naik pangkat satu tingkat. Tiga orang di antaranya menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
“Acara kenaikan pangkat itu tadi kami lakukan. Yang dari pangkat AKBP ke Kombes Pol sebanyak tiga orang,” kata Kapolda NTB, Irjen Pol Raden Umar Faroq, Selasa, 2 Januari 2024.
Tiga orang yang menjadi Kombes Pol adalah Kapolresta Mataram, Ariefaldi Warganegara. Kemudian Dir Reskrimum Polda NTB, Syarif Hidayat. Terakhir, Dir Lantas Polda NTB, Romadhoni Sutardjo.
Acara kenaikan pangkat itu dilakukan di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB. Total yang dilantik sebanyak 240 orang anggota Polri. Rinciannya, 58 perwira, 176 bintara, dan 6 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri.
“Di Polda NTB sendiri, dari AKBP ke Kombes Pol tiga personel, Kompol ke AKBP 9 personel, AKP ke Kompol 10 personel, Iptu ke AKP 17 personel, Ipda ke Iptu 19 personel. Untuk Bintara, dari pangkat Bripda sampai Aiptu sebanyak 176 orang. Dan PNS Polri 6 personel,” beber Umar Faroq.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Sementara, sebanyak 846 personel yang naik pangkat lainnya, pelaksanaanya digelar di polres jajaran. Rinciannya terdiri dari 113 perwira dan 733 bintara.
Kapolda menyebut, kenaikan pangkat merupakan prestasi yang diberikan dari lembaga Polri atas kinerja para anggota dalam menjalankan tugasnya.
“Jadi, setiap hari dilakukan penilaian. Ada 13 komponen (penilaian), 13 komponen itu dicatat, dievaluasi prestasinya. Kalaupun ada pelanggaran disiplin, dilakukan teguran. Kalau melanggar disiplin tiga kali, bisa dilakukan PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat), sesuai dengan tingkat kesalahannya,” ujarnya.
Untuk personel Polri dan ASN Polri yang belum atau masih tertunda kenaikan pangkatnya, diminta meningkatkan kinerjanya. Juga tidak membuat kesalahan yang berdampak pada penundaan kenaikan pangkat. (KHN)
