Mataram (NTBSatu) – Perubahan Iklim di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini menjadi ancaman bagi masyarakat.
Tak sedikit wilayah NTB terancam banjir saat musim hujan dan terancam kekeringan disaat musim panas.
Hal ini menjadi “teror” bagi masyarakat. Pasalnya bencana selalu menghantui warga NTB pada dua musim ini.
Musim Hujan Bencana
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, mencatat bencana banjir di NTB terjadi di sejumlah Kabupaten dan Kota di NTB.
Berita Terkini:
- Dua Mahasiswa FAI Ummat Raih Prestasi Gemilang di MTQ Mahasiswa Nasional 2024
- Petugas Pengamatan Sebut tak Ada Erupsi dan Gempa di Gunung Sangeangapi
- BPBD: Kebakaran Ilalang, Bukan Erupsi Gunung Sangeangapi
- Satpol PP NTB Berantas 7.612 Batang Rokok llegal di Lombok Tengah
Dari data yang ada, banjir dimulai dari Daerah Kabupaten Bima, kemudian Dompu, dan Lombok Tengah, serta Lombok Barat tepatnya.
Mengutip dari laman resmi Siaga atau Sistem Informasi Kebencanaan (SIK), total bencana banjir yang terjadi dalam kurun waktu 01 Desember 2022 hingga 30 November 2023 tercatat 224 bencana banjir dan 58 banjir bandang.
Di Kabupaten Lombok Barat banjir terjadi sebanyak 10 kali, Kabupaten Lombok Tengah, banjir 4 kali dan banjir bandang 6 kali, Lalu, di Lombok Timur banjir terjadi 5 kali, dan Banjir Bandang 0 (nol). Serta di Kabupaten Lombok Utara banjir terjadi sebanyak 2 kali dan banjir bandang 1 kali.
Selanjutnya di Kabupaten Sumbawa, Banjir 11 kali dan Banjir bandang 33 kali. Kemudian di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Banjir 19 kali dan Banjir Bandang 4 kali.
Sementara itu di wilayah Kabupaten Dompu banjir 41 dan banjir bandang 9 kali. Kabupaten Bima banjir 67 dan banjir bandang 5 kali. Serta di Kota Bima, banjir 65 kali.
Pusdalops BPBD Provinsi NTB menyebutkan, banjir kembali menerjang empat kabupaten kota di NTB seminggu terakhir.
Dari laporan sementara yang diterima, kejadian banjir di Kabupaten Bima terjadi di tiga kecamatan. Yakni kecamatan Sanggar yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Sandue dan Desa Sanggar serta Desa Taluko.
Kemudian, banjir yang terjadi di Kecamatan Bolo tersebar di satu desa yaitu, desa Sondosia. Kemudian di Kecamatan Madapangga, yakni di Desa Dena.
BPBD NTB menyebut banjir terjadi akibat peralihan musim, dari musim panas ke musim hujan.
Bahkan kata dia, peristiwa banjir tidak hanya melanda wilayah tersebut, melainkan di wilayah lain juga.
“Sedang peralihan musim dari kemarau ke hujan, jadi wajib ada seperti itu, jadi hampir semua bukan hanya di Kabupaten Bima saja,” ujar Kepala BPBD NTB, H Ahmadi melalui tim Pusdalops kepada NTBSatu Rabu, 6 Desember 2023.