TGB Canangkan KTP Sakti di Posko GGMU, Program Andalan Ganjar-Mahfud

Mataram (NTBSatu) – Selain memprioritaskan guru ngaji, pasangan Ganjar-Mahfud juga rencananya akan menjalankan program KTP Sakti.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN), Tuan Guru Bangsa (TGB) Zainul Majdi menjelaskan, saat ini sudah banyak program pemerintah yang berkaitan dengan kartu.
Namun, KTP Sakti bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima bantuan pemerintah. Antara lain, untuk bantuan sosial, Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kenapa KTP biasa diubah, karena itu semangat Ganjar-Mahfud. Untuk memudahkan jangan sampai kebanyakan kartu, uangnya tidak ada. Kan repot,” katanya di Posko Gerakan Ganjar Mahfud (GGMU) Mataram, Senin, 25 Desember 2023.
KTP Sakti nantinya menjadi landasan untuk semua program. Termasuk untuk program satu keluarga miskin satu sarjana. Cukup dengan KTP.
Berita Terkini:
- Lombok Utara Menghadapi Krisis Air Serius pada Tahun 2045 Tanpa Tindakan Mendesak
- Benarkah Gaji PNS Naik Usai Terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Cek Fakta: Benarkah Bogor dan Sekitarnya akan Keluar dari Jawa Barat dan Gabung ke Provinsi Baru?
- Polda NTB Kawal Kasus Kematian Juliana Marins di Polres Lombok Timur
Begitu juga untuk Kartu Indonesia Sehat (KIP) dan kartu Indonesia pinta. Cukup dengan KTP yang menjadi basis untuk semua program bagi rakyat.
“Baik untuk pendidikan sosial kesehatan ekonomi dan yang lainnya,” papar Gubernur NTB dua periode itu.
Untuk program satu keluarga miskin satu sarjana, kata TGB, berdasarkan riset, salah satu yang bisa memberantas kemiskinan adalah ada anggota keluarga yang berpendidikan tinggi.
“Dia akan menjadi lokomotif yg akan menarik keluarganya,” jelasnya.
Sementara terkait milenial di era digital, saat ini masih ada yang menjadi masalah sehingga belum bisa berkembang. Salah satunya, internet di Indonesia belum merata. Kalau pun ada, namun aksesnya membutuhkan biaya yang relatif besar.
“Karena itu, program Ganjar-Mahfud (juga) adalah internet yang merata. Gratis untuk semua. Sehingga semua bisa bersaing dengan setara. Nah itu mewadahi aktivitas digital kedepan,” tutupnya. (KHN*)