Meski berhasil menyelamatkan puluhan miliar uang negara, namun Kejari Mataram belum menyelesaikan beberapa kasus korupsi. Dua di antaranya adalah dugaan korupsi bibit sapi Lombok Barat dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kajari Mataram, Ivan Jaka mengaku akan menyelesaikan dua kasus tersebut sebelum memasuki Tahun 2024.
Untuk kasus KUR, Kajari menyebut calon tersangka berpotensi lebih dari satu orang. “Mungkin lebih dari satu,” katanya.
Saat ditanya angka kerugian negara, Ivan mengaku belum bisa menyebut. Karena hingga kini, masih dalam tahapan proses audit. Kerugian negara, katanya, akan diungkap bersamaan dengan penetepan tersangka.
“Iya. Mudahan-mudahan samaan dengan penetepan tersangka,” timpalnya.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Siapkan Dokter Hewan-Tangki Air Antisipasi Kematian Ternak di Pelabuhan Gili Mas
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hari ini
- Kecelakaan Maut Usai Nyongkolan di Lombok Tengah, 4 Orang Tewas
- Pemprov NTB Gelar Seleksi Terbuka Calon Direksi Bank NTB Syariah, Tepis Isu Titipan
Sementara dugaan korupsi bibit sapi, sambung Ivan, diakuinya masih berjalan. Meski hingga menjelang akhir tahun ini, penyidik Kejari Mataram belum juga menetapkan satu orang pun sebagai tersangka.
Diakuinya, dalam kasus bibit sapi yang sudah berjalan sejak beberapa tahun ini, pihaknya masih berputar pada kerugian negara. Alasanya, lagi-lagi karena banyaknya jenis sapi yang diusut penyidik. Sehingga diperlukan waktu yang tidak sebentar.
“Karena ada beberapa jenis sapi. Sapi jantan, betina, eksotik,” kelitnya.
Sebelumnya, Inspektur Inspektorat NTB, Ibnu Salim menyebut, pihaknya belum mengaduit dugaan korupsi yang berjalan sejak tahun 2020 ini.
Menanggapi itu, Ivan mengakui bahwa dari pihak inspektorat sendiri belum menyatakan berkasnya lengkap. “Masih didalami. Tetapi kami tetap berkolabirasi mencari kerugian negara, speknya seperti apa,” timpalnya.
Saat disinggung apakah lambannya penanganan kasus korupsi ini berkaitan dengan musim politik? Atau jangan-jangan pihak kejaksaan akan menetapkan tersangka pasca Pemilu 2024 mendatang?
Menjawab itu, Ivan mengaku dalam perjalanan penyelesaian perkara korupsi tidak ada berhubungan dengan politik. (KHN)