Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB menggelar Pengajian Kebangsaan dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-111. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman Ummat, Sabtu, 16 Desember 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh keluarga besar Pimpinan Muhammadiyah se-NTB, Ketua dan Anggota Badan Pengurus Harian Ummat, dan civitas akademika Ummat.
Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., yang diwakili Wakil Rektor IV Ummat, Dr. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan, terima kasih kepada PWM NTB, khususnya bidang organisasi dan ideologi yang telah memberikan kepercayaan Ummat untuk bersama-sama menyelenggarakan Pengajian Kebangsaan dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-111.
“Terima kasih kepada PWM NTB yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk bersama-sama menyelenggarakan Pengajian Kebangsaan dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-111. Kemudian, dikolaborasikan dengan kegiatan rutin Ummat, yakni Kajian Islam dan Kemuhammadiyahan (Kaji-Mu),” ujarnya, Sabtu, 16 Desember 2023.
Zaenuddin berharap, melalui kegiatan Pengajian Kebangsaan ini dapat memberikan ilmu dan menjadi teladan dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara.
Berita Terkini:
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
- Profil Mendiang Paus Fransiskus dan Kenangan di Indonesia Pilih Naik Mobil Innova Zenix Ketimbang Alphard
Ketua PWM NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menjelaskan, Milad Muhammadiyah ke-111 mengambil tema ‘Ikhtiar Menyelamatkan Semesta’. Melalui tema tersebut, warga Muhammadiyah diminta untuk terlibat aktif menyelamatkan semesta melalui pemeliharaan lingkungan.
“Sekarang ini sebentar saja hujan sudah banjir. Tidak hujan, cuacanya terasa terik panasnya hingga kering. Fenomena ini pun menandakan bahwa telah terjadi perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Maka, warga Muhammadiyah diminta untuk terlibat aktif menyelamatkan semesta melalui pemeliharaan lingkungan,” jelasnya.
Tema ini pun diangkat dalam Milad Muhammadiyah ke-111, kata Falahuddin, untuk menegaskan kembali bahwa persyarikatan Muhammadiyah adalah gerakan amaliyah.
“Dalam gerakan amaliyah itu, ada amal ilmiah dan ilmu amaliah. Sehingga Muhammadiyah ingin mengajak semua komponen elemen masyarakat di NTB, dari NU, Persis, NW, Hindu, Budha, Kristen. Seluruh elemen anak bangsa untuk bersatu mengelola lingkungan,” tambahnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod Al Barbasy S.Sos., M.Sos yang menjadi pembicara dalam Pengajian Kebangsaan ini, mengatakan, usia Muhammadiyah ke-111 adalah usia yang sangat matang.
“Sebagai organisasi keagamaan, Muhammadiyah bisa bertahan sampai saat ini menunjukkan usianya yang sangat matang. Padahal banyak organisasi yang lahir bersamaan dengan Muhammadiyah, maupun lahir sebelum atau sesudah, itu banyak yang gulung tikar atau tidak mengalami kemajuan berarti,” katanya,
Mengapa bisa begitu, lanjutnya, karena Muhammadiyah istikamah dengan khittahnya, yakni khittah 1912.
“Khittan 1912 berisi bahwa positioning Muhammadiyah adalah sebagai organisasi keagamaan, dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Bukan organisasi politik yang kemudian terlibat dalam proses dukung-mendukung,” terang Ma’mun.
“Ini secara konsisten dijalankan Muhammadiyah sejak kelahirannya sampai saat ini. Meskipun tidak mudah, apalagi dengan godaan politik yang senantiasa hadir, Muhammadiyah menunjukkan kematangannya sebagai organisasi keagamaan,” tandasnya. (JEF/*)