Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram berencana untuk memindahkan pasar Kebon Roek ke wilayah utara eks Bandara Selaparang.
Relokasi itu tidak ujug-ujug dieksekusi, akan tetapi relokasi pasar yang terletak di Ampenan itu, harus melobi pusat untuk mendapatkan anggaran yang dipatok Rp75 miliar demi memuluskan rencana pemindahan.
Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi mengatakan, prioritas relokasi pasar Kebon Roek karena sudah terlihat over kapasitas.
Akibatnya, pedagang memilih untuk berjualan di tempat parkir pasar, sehingga memaksa pengunjung harus memarkirkan kendaraan di bahu jalan dan akhirnya menimbulkan kemacetan. Serta merusak keindahan pasar pun tak terelakkan.
“Pasti terjadi ketidaktertiban, termasuk sulitnya menata tempat pedagang,” katanya saat ditemui di Pasar Pagesangan Kota Mataram Jumat, 8 Desember 2023.
Berita Terkini:
- Museum NTB Ikut Pameran Nasional di Surabaya
- Pastikan SDA Menyejahterakan, Pemkab Sumbawa Lakukan MoU dengan KSB
- Kampanye Akbar Iqbal – Dinda di Kandang Rohmi – Firin Dipadati Lautan Manusia
- Pemprov NTB Gelar Lomba Memasak dan Mancing Ikan, Sekda: Dinas Kelautan dan Perikanan Punya Peran Penting Atasi Stunting
Dalam waktu dekat sebagai antisipasi jangka pendek sebelum dilakukan relokasi, perluasan area jualan untuk mengakomodir para pedagang yang membuat kemacetan.
“Salah satu pasar yang menjadi prioritas Pemkot yakni pasar Kebon Roek,” ujarnya.
Setelahnya, ia bersama dengan Walikota Mataram Mohan Roliskana akan merencanakan upaya pemindahan pasar Kebon Roek, dengan melakukan pertemuan intens bersama Kementerian Perdagangan.
“Pak Wali Kota tetap intens berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan, karena ini kita berharap back up dari pusat idealnya diangka Rp75 miliar,” tandasnya. (ADH)