
Mataram (NTBSatu) – Pencarian terhadap balita yang diduga terseret arus sungai di Lingkungan Kebun Jeruk Baru, Kelurahan Pejeruk, Kota Mataram dihentikan.
Baca Juga: Balita di Mataram Diduga Terseret Arus Sungai
Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi mengatakan, penghentian itu setelah pihaknya melakukan pencarian sejak 2 Desember 2023 lalu.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan unsur-unsur yang terlibat. Pencarian dihentikan pada hari ketujuh,” katanya, Jumat, 8 Desember 2023.
Dengan begitu, sambung Wahyu, balita berusia tiga tahun itu dinyatakan hilang.
Berita Terkini:
- Indonesia Dibantai Australia 5-1, Netizen hingga STY Beri Komentar Menohok
- Teror Kepala Babi ke Redaksi Tempo, Serangan Berbahaya terhadap Kemerdekaan Pers
- Kapolres Lombok Utara Didesak Buka Dugaan “Kenakalan” Penyidik Polsek Kayangan
- Produksi AMMAN Mencapai Rekor Tertinggi: Tembaga 395 Juta Pon, Emas 802.749 Ons
Wahyu menyebut, Tim SAR gabungan melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai hingga laut. Pencarian dilakukan dengan penyelaman, penyisiran pantai, dan memperluas area pencarian di laut hingga 6 Nm2. Termasuk penyebaran informasi ke warga atau nelayan setempat. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil.
“Selama seminggu kami sudah semaksimal mungkin melakukan pencarian, namun korban tidak kunjung ditemukan,” tandasnya.
Tim SAR menggunakan sejumlah peralatan untuk mencari korban. Antara lain, perahu karet bermesin, Rigit Buoyancy Boat (RBB), kendaraan operasional, peralatan selam, komunikasi, aqua eye, dan pendukung lainnya.
“Kami juga melibatkan TNI, Polri, BPBD, Camat Ampenan, Lurah Ampenan, pihak keluarga, Destana, warga maupun nelayan setempat. Tapi tidak berhasil,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Balita di Mataram ditemukan Meninggal di Gorong – gorong
Sebelumnya, balita laki-laki usia tiga tahun asal lingkungan setempat dilaporkan terpeleset dan jatuh ke sungai kecil pada Sabtu, 2 Desember 2023. Saat itu korban sedang mandi hujan. (KHN)