Mataram (NTBSatu) – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Barat memberikan edukasi kepada Komunitas Grab yang ada di Lombok terkait pasar modal dan dunia investasi.
Baca Juga: Gerai Investasi Makin Banyak, Pelajar SMA di NTB Mulai Kenal Pasar Modal
Untuk memberikan pemahaman sekaligus membangun kebiasaan berinvestasi, BEI mengajak driver Ojek Online (Ojol) untuk mulai berinvestasi di Reksadana dengan mendatangi langsung basecamp Ojol masing-masing.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Nusa Tenggara Barat, Gusti Ngurah Sandiana mengatakan, program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Ojol untuk mulai berinvestasi seraya menghindarkan Ojol dari investasi ilegal, pinjol illegal, dan judi online.
“Para Ojol yang terbiasa dengan gawai dan interaksi di aplikasi diajarkan menyisihkan uang hasil keringat mereka untuk dibelikan Reksadana mulai dari Rp10.000,” ujar Ngurah pada NTBSatu, Jumat, 24 November 2023.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
Ia menambahkan, walau dengan nilai yang tidak terlalu besar, jika dilakukan secara regular dan dalam jangka panjang tentu saja akan membantu para Ojol untuk memiliki aset dikemudian hari.
“Sampai saat ini sudah ada ratusan driver ojol yang mendapatkan edukasi tentang Reksadana dan langsung memulai berinvestasi,” ujarnya.
Semenjak pandemi Covid-19 hingga sekarang, Ngurah mengungkapkan, semakin banyak masyarakat yang mulai sadar untuk memiliki aset untuk kebutuhan di masa mendatang.
“Aktivitas investasi terutama di instrument keuangan seperti Reksadana, Obligasi Pemerintah dan Saham mulai banyak dilirik, karena memang instrumen tersebut mampu memberikan pertumbuhan diatas inflasi yang ada,” beber Ngurah.
Diketahui, Investor pasar modal di NTB tumbuh secara signifikan.
Baca Juga: Masyarakat NTB Banyak Tertarik Investasi Reksa Dana dan SBN Karena Minim Risiko
Hingga Oktober 2023, Jumlah investor pasar modal (produk saham, reksadana, obligasi dll) mencatatkan sebanyak 119.834, mengacu pada Single Investor Identification (SID).
Adapun rinciannya, investor reksadana sebanyak 114.486 dan investor saham sebanyak 44.893. (STA)