Mataram (NTBSatu) – Situasi gerai McDonald’s Mataram usai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Rakyat NTB pada hari Rabu, 8 November 2023 kemarin, terpantau masih berjalan normal seperti hari biasanya.
Beberapa proses transaksi, baik secara langsung ataupun melalui drivethru masih berjalan meskipun terlihat satu atau dua orang yang berkunjung. Selain itu, gerai tersebut masih tetap buka 24 jam.
Dampak dari unjuk rasa tersebut tidak terlihat, suasana parkiran hampir seperempat lokasi dipenuhi oleh beberapa roda dua dan dua roda empat.
Pada saat di lokasi transaksi yang berada di lantai satu terlihat beberapa orang dalam hitungan jari sedang makan di tempat, sedangkan di lantai dua terlihat kosong.
Lokasi pembelian melalui Drivethru pun nampak sepi, hanya satu atau dua orang yang terlihat sedang melakukan transaksi. Ketika dikonfirmasi, Manager Marketing McDonald’s Aya enggan untuk berkomentar terkait permasalahan tersebut.
Berita Terkini:
- PB HMI Minta Negara Tanggung Jawab atas Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat
- Dua Tersangka Korupsi Proyek Sumur Bor Lombok Timur Bakal Dijemput Paksa
- Dewan Nilai Langkah Hukum Pemprov Tidak Memadai Selamatkan Kantor Bawaslu NTB
- Kemenkumham Dorong HAKI untuk Pertumbuhan Ekonomi Kreatif NTB
Aksi yang digelar pukul 9.00 hingga 11.30 Wita kemarin, bertujuan untuk menyerukan boikot terhadap produk Israel dan negara sekutunya.
Massa aksi menilai, seruan boikot dan unjuk rasa itu berkaitan dengan perkembangan konflik di Timur Tengah. Israel dinilai semakin brutal dalam penyerangan terhadap warga Palestina.
Kordinator Lapangan Aksi, Lalu Wink Haris mengatakan, gerai McDonald’s merupakan salah satu pruduk yang terafiliasi dengan Zionis Israel. Masyarakat pun meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda), baik Pemprov maupun Pemkot Mataram, untuk mengevaluasi keberadaan gerai-gerai yang menjual produk-produk pro zionis ini secara masif.
“Itu sebagai bentuk simpati kita atas apa yang terjadi hari ini di Palestina, atas kebiadaban dan perlakuan zionis Israel. Maka sudah selayaknya Pemda mengakomodir keinginan masyarakat NTB yang dominannya Muslim untuk melakukan evaluasi atas keberadaan gerai-gerai yang menjual produk pro zionis Israel ini,” ujar Kordinator Lapangan, Lalu Wink Haris. (WIL)