Mataram (NTB Satu) – Masa-masa sulit sedang dialami petani di tiga kecamatan di Lombok Timur, yaitu Wanasaba, Pringgabaya, dan Labuhan Haji.
Di mana petani di enam desa dari tiga kecamatan tersebut, terus-terusan mengalami gagal panen dalam empat tahun terakhir. Kegagalan itu diduga akibat limbah yang dibuang perusahaan tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang terletak di Mamben Baru, Kecamatan Wanasaba.
Berita Terkini:
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
Muhdar (39), salah satu petani terdampak asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji mengaku, terus merugi puluhan juta per sekali tanam akibat tanah yang gersang tertutup lumpur dan kerikil tambang.
“Kalau total empat tahun mungkin sudah rugi miliaran rupiah. Balik modal saja sulit,” katanya, Rabu, 8 November 2023.
Ia pun berharap pemerintah mengawasi ketat operasional tambang tersebut. Pasalnya, tambang tersebut telah merugikan 93 kelompok tani dengan total luas lahan 1.500 hektare di tiga kecamatan tersebut.