Mataram (NTB Satu) – Masa-masa sulit sedang dialami petani di tiga kecamatan di Lombok Timur, yaitu Wanasaba, Pringgabaya, dan Labuhan Haji.
Di mana petani di enam desa dari tiga kecamatan tersebut, terus-terusan mengalami gagal panen dalam empat tahun terakhir. Kegagalan itu diduga akibat limbah yang dibuang perusahaan tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang terletak di Mamben Baru, Kecamatan Wanasaba.
Berita Terkini:
- Nahkodai DPW PAN NTB, Konsolidasi Jadi Misi Perdana LAZ
- HKB 2025 di NTB: BNPB Tebar Ribuan Bibit Pohon, Mitigasi Bahaya Tsunami Kota Mataram
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
Muhdar (39), salah satu petani terdampak asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji mengaku, terus merugi puluhan juta per sekali tanam akibat tanah yang gersang tertutup lumpur dan kerikil tambang.
“Kalau total empat tahun mungkin sudah rugi miliaran rupiah. Balik modal saja sulit,” katanya, Rabu, 8 November 2023.
Ia pun berharap pemerintah mengawasi ketat operasional tambang tersebut. Pasalnya, tambang tersebut telah merugikan 93 kelompok tani dengan total luas lahan 1.500 hektare di tiga kecamatan tersebut.