INTERNASIONAL

5 Calon Kuat Pengganti Paus Fransiskus

Jakarta (NTBSatu) – Kepergian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, menandai awal dari babak baru bagi Gereja Katolik.

Dunia kini menantikan sebuah momen penting yang akan menentukan arah gereja dengan 1,37 miliar umat ini.

Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Paus Fransiskus membawa gebrakan besar selama menjabat sebagai Uskup Roma.

Kepergiannya bukan hanya menandai akhir dari satu era reformasi progresif dalam sejarah Gereja Katolik, tetapi juga membuka babak baru penerus takhta Santo Petrus atau Paus ke-267.

Sesuai tradisi Gereja, proses pemilihan Paus baru yakni konklaf akan berlangsung pada Mei 2025.

IKLAN

Dalam sidang tertutup itu, 138 kardinal berusia di bawah 80 tahun akan menentukan arah Gereja Katolik global ke depan. Melanjutkan semangat reformasi Paus Fransiskus atau kembali menegaskan identitas tradisional Gereja.

Seorang Paus baru akan dipilih jika mencapai dukungan dua pertiga suara. Bila tidak tercapai, pemungutan suara akan terus berlangsung hingga muncul kesepakatan.

Tanda bahwa Paus baru telah terpilih melalui asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina.

Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus. Berikut ini adalah beberapa sosok yang mencuat ke publik dan menjadi calon kuat untuk menjadi Paus berikutnya.

Luis Antonio Tagle (Filipina)

Kardinal Tagle (67 tahun) menjadi favorit utama. Ia sosok progresif yang dekat dengan Paus Fransiskus dan pernah memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa.

Tagle juga dikenal dengan semangat inklusivitas dan evangelisasi. Selain itu, asal-usulnya dari Asia-wilayah dengan pertumbuhan Katolik tercepat menjadikannya pilihan yang sangat menarik.

Pietro Parolin (Italia)

Kardinal Parolin (70 tahun) adalah Sekretaris Negara Vatikan yang memainkan peran penting dalam diplomasi internasional, termasuk hubungan sensitif dengan China dan Timur Tengah. Ia merupakan sosok moderat yang bisa menjadi jembatan antara reformasi dan stabilitas.

Peter Turkson (Ghana)

Kardinal Turkson (76 tahun) dikenal karena kepeduliannya terhadap keadilan sosial. Sebagai mantan kepala Dikastri untuk Pengembangan Manusia Seutuhnya, ia vokal dalam isu perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan ekonomi.

Jika terpilih, ia akan menjadi Paus Afrika pertama dalam lebih dari 1.500 tahun, sejak Paus Gelasius pada abad ke-5.

Peter Erdő (Hungaria)

Kardinal Erdő (72 tahun) adalah kandidat konservatif terkemuka. Ia adalah pakar hukum kanon dan pernah memimpin Dewan Konferensi Uskup Eropa.

Bagi mereka yang merindukan gaya kepemimpinan seperti Yohanes Paulus II atau Benediktus XVI, Erdő menawarkan kesinambungan teologis yang ketat.

Angelo Scola (Italia)

Meski usianya telah 82 tahun, Kardinal Scola tetap masuk bursa pencalonan. Ia adalah mantan Uskup Agung Milan dan pernah menjadi kandidat kuat dalam konklaf 2013.

Pandangannya yang tradisional menjadikannya harapan terakhir kaum konservatif, meski faktor usia menjadi hambatan utama. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button