“Kalau orang takut sama tuhan maka tidak berani macam-macam. Pasangan ini memiliki track record yang jelas, maka akar masalah bisa terselesaikan,” tegasnya.
Ahok juga menilai pilihan Megawati memasangkan Ganjar-Mahfud adalah langkah yang tepat untuk mengurus negara. Hal tersebut karena pasangan tersebut memiliki pengalaman yang lengkap, baik di Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif.
Disinggung terkait putusan MK dan isu Gibran jadi Cawapres Prabowo, kader PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa keputusan MK adalah mutlak, walaupun secara etika berpikir itu mengambil kerjanya DPR. Maka dari itu, Ahok mengatakan kita sebagai warga negara Indonesia harus menerima putusan tersebut.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
“Kalau Gibran maju, ya tergantung rakyat milih Gibran apa tidak? yang pasti dibandingkan Gibran maju, ya saya pilih Ganjar-Mahfud karena lebih teruji,” jelasnya.
Ahok juga menilai Gibran yang 2 tahun menjadi Walikota Solo belum teruji, karena masih mengedepankan nyali. Menurutnya, jadi jujur saja tidak cukup, tetapi yang dibutuhkan adalah keberanian dan track record pengabdian yang teruji.
“Ini bukan sekedar coba-coba, ini negara bukan untuk coba-coba. Saya bukan meremehkan anak muda, kalau yang berani maju ya banyak, tapi yang lengkap track recordnya butuh pengabdian, apalagi harus mengurus negara,” tutupnya dengan tegas. (WIL)