Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk menangani abrasi yang terus terjadi di sepanjang pesisir Kecamatan Ampenan hingga Sekarbela.
Upaya ini dengan melakukan pemasangan revetment dan pemecah gelombang di beberapa titik. Langkah tersebut merupakan hasil kerja sama Pemkot Mataram dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1.
Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air BWS Nusa Tenggara 1, Lukman mengungkapkan, telah menyiapkan data terkait lokasi pemasangan.
“Sudah ada data titik pemasangan, antara lain dari pantai Kelurahan Bintaro di Kecamatan Ampenan hingga pantai Mapak di Kecamatan Sekarbela,” ujar Lukman usai rapat koordinasi, Selasa, 4 Februari 2025.
Lukman menjelaskan, pihaknya juga akan mengajukan proposal ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran guna mendukung proyek ini.
Rencana penanganan abrasi mencakup, pemasangan revetment dan breakwater atau pemecah gelombang.
“Revetment akan dipasang di tepi pantai. Sementara breakwater agak ke tengah, untuk menahan dampak gelombang,” tambahnya.
Adanya proyek ini, harapannya mampu memberikan perlindungan jangka panjang bagi garis pantai Kota Mataram. Serta, mengurangi risiko abrasi yang selama ini mengancam permukiman dan infrastruktur persisir. (*)