Mataram (NTB Satu) – Dinas Pertanian dan Pekebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BP2TP) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Distanbun NTB melakukan monitoring dan klarifikasi terkait bantuan Pestisida Nabati (PESNAB) untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan bantuan solar dryer kepada Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Timur, Kamis, 10 Agustus 2023.
Dalam hal ini, Distanbun Provinsi NTB mendampingi Tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), serta Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun).
Berdasarkan hasil monitoring, tim BPK RI mengatakan, baik bantuan PESNAB maupun bantuan solar dryer yang diterima oleh Poktan atau Gapoktan Desa Selelos digunakan oleh petani sebagaimana mestinya.
Baca Juga:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
Tim dari BPK RI juga memberikan saran kepada Poktan dan Gapoktan di Desa Selelos agar bantuan yang diberikan baik dari Pemerintah pusat (Ditjenbun) maupun Pemerintah Provinsi agar dimanfaatkan dengan optimal guna meningkatkan ekonomi petani.
Secara umum Pestisida Nabati (Pesnab) merupakan suatu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman.
Penggunaan Pesnab merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan Pestisida Kimiawi (Peskim). Hal ini sebagai upaya perlindungan tanaman yang berbasis pada pengelolaan ekosistem secara terpadu dan berwawasan lingkungan.
Sebenarnya, cara pengendalian OPT menggunakan Pesnab telah lama dikenal oleh petani sejak dahulu, hanya saja saat ini petani sudah semakin banyak yang beralih pada pemakaian Pestisida Kimia (Peskim). Lantaran, kebanyakan petani saat ini, lebih mengutamakan efisiensi waktu dan tenaga. (MYM)