Sementara itu, jika ada peserta yang terlambat, kemungkinan tidak bisa mengikuti tes serta tidak ada keringanan yang didapatkan. Begitupun dengan peserta yang terbukti melakukan kecurangan akan langsung di diskualifikasi.
“Tidak ada keringanan, makanya kita informasikan, satu jam sebelum pelaksanaan tes mereka harus berada di tempat,” imbuhnya.
“Jadi kalau alasan karena terlambat, nanti di juklat nya kami akan jelaskan, tidak boleh terlambat. Kan 30 menit sebelum mulai kan harus di cek semua, supaya jangan ada joki,” tambahnya.
Pada seleksi tahun ini, Nasir memprediksi, jumlah pendaftar akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saya kira kalau saya asumsikan, akan naik 5-10 persen. Dari tahun lalu kita sekitar 4.000 an pendaftar,” tutupnya. (MYM)
Berita Terkini :
- Perundungan dan Kekerasan Berpotensi Terjadi di Sekolah, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan Guru di Kelas
- Brida NTB Ajak Mahasiswa Gelar Kolaborasi Riset Bersama
- Revisi PKPU Kampanye, KPU akan Larang Kampanye di Sekolah
- PON NTB-NTT Venue Cabor Akan Tersebar di Semua Kabupaten-Kota
- Pasang Kader Muda, PDIP Kota Bima Ingin ‘Pecah Telur’ di Pileg 2024