Mataram (NTB Satu) – Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Bappeda NTB, Denny Apriyanto ikut Webinar Online Sosialisasi Aksi Cegah Stunting.
Webinar tersebut bertema “Mencari Terobosan Percepatan Penurunan Stunting di Daerah untuk Capai Target 14 Persen di 2024”, Selasa, 20 Juni 2023.
Tren stunting di NTB pada 2022 mencapai 16,84 persen, mengutip data dari e-PPGBM. Maka, makin banyak pergerakan, akan makin banyak anak-anak yang terpantau.
Denny menjelaskan, target percepatan penurunan stunting pada 2022 sebesar 18,4 persen. Sementara itu, masih terdapat tiga daerah di NTB yang jumlah penderita stunting masih melebihi batas target, yaitu Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.
Baca Juga:
- ULD BPBD NTB Tegaskan Partisipasi Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana Sangat Dibutuhkan
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
“NTB terus melakukan penanggulangan stunting melalui penguatan surveilans gizi di beberapa kota dan kabupaten dengan skema pengumpulan dan pengkajian data,” ujar Denny, Selasa, 20 Juni 2023.
Pemprov NTB juga melakukan pemantauan setiap pertumbuhan balita dengan melihat status gizi, menganalisis data melalui e-PPGBM.
Kemudian, terdapat skema dengan cara melakukan aksi desiminasi sosialisasi advokasi untuk menguatkan intervensi spesifik, sensitive, dan perencanaan program.
“Kami harap angka stunting di NTB terus menerus turun. Sehingga, target Presiden Joko Widodo dapat tercapai pada 2024, yaitu mencapai 14 persen,” tandas Denny. (GSR)