Ada dugaan bahwa penggemar Amtenar atau biasa disebut Semeton Amtenar Indonesia akan berbuat ricuh, onar, dan tidak terkontrol lantaran berjumlah sangat banyak. Sehingga, langkah tidak memperbolehkan Amtenar untuk tampil dirasa menjadi pilihan terbaik untuk meredam kericuhan dan keonaran.
“Saya kira, itu (ketakutan penggemar Amtenar ricuh, red) bukanlah yang hal tepat untuk dijadikan alasan pembatalan Amtenar manggung. Sebab, ketika kami manggung, tidak pernah ada masalah yang berarti,” jelas Igor.
Igor kembali menegaskan bahwa selama Amtenar manggung di Kawasan Sirkuit Mandalika, tidak pernah terjadi keributan dan kericuhan. Maka, menurut Igor, ketakutan penggemar Amtenar akan berbuat ricuh dan onar bukanlah hal yang tepat.
Baca Juga:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
Igor menyatakan apabila tidak diperbolehkannya Amtenar tampil bersumber dari pihak kepolisian dan ITDC, maka ia akan menyikapi hal tersebut dengan cara biasa-biasa saja. Namun, berdasarkan keterangan Igor setelah berbincang dengan panitia terkait, kepolisian dan ITDC tidak pernah melarang Amtenar untuk tampil.
“Amtenar tidak pernah tahu alasan dari tidak diperbolehkan tampil di Sirkuit Mandalika. Panitia terkait malah meminta kami untuk mencarikan pengganti Amtenar,” ungkap Igor.
NTB Satu telah mencoba untuk mengkonfirmasi pihak panitia Sunday Race, dalam hal ini Yamaha NTB. Namun, hingga berita ini ditulis, belum memberikan respons. (GSR)