Mataram (NTB Satu) – Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB H. Achmad Rifai mengatakan, para petani tembakau yang terdampak cuaca ekstrem beberapa waktu lalu belum disalurkan bantuan dari pemerintah dalam skala besar.
Hal itu disebabkan karena data dari masing-masing kabupaten belum sesuai dengan data dari hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya.
“Data yang disampaikan sebelumnya masih belum sama dengan data hasil sidak atau survei beberapa waktu lalu. Jadi kami masih menunggu data ril agar kami bisa tindaklanjuti ke pusat,” kata Rifai dalam keterangannya, Kamis, 3 Agustus 2033.
Meski demikian, ia mengaku sejauh ini pihaknya sudah merespons beberapa kelompok tani yang terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah. Seperti, pemberian alat rajang tembakau untuk menyelamatkan tembakau yang tidak terkena dampak untuk meminimalisir kerugian yang dihadapi petani.
Baca Juga:
- Anggota DPRD NTB Soroti IUP 18.500 Hektare Milik Prajogo: Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Lokal
- Pj. Gubernur NTB Dampingi Wamendagri Serahkan KTP untuk Siswa SMAN 1 Mataram Berumur 17 Tahun
- Pj. Gubernur Dampingi Wamendagri Bima Arya Kunjungi IPDN Kampus NTB
- Ekonomi NTB Alami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun
Petani tembakau yang terdampak tersebut hingga saat ini belum termasuk petani yang tergolong dalam komoditi perkebunan untuk mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Terutama pupuk NPK dan KNO3 yang sangat dibutuhkan.
“Selama ini petani tembakau mendapatkan subsidi harga pupuk dari DBHCT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Itupun tidak besar jumlahnya dan selain bantuan langsung tunai sebagian juga nanti akan diarahkan ke biaya asuransi untuk petani tembakau, tapi ini sedang tahap pengkajian sehingga bisa bermanfaat untuk para petani khususnya petani tembakau,” jelasnya.
Sebelumnya, para petani tembakau di Lombok, terutama di Lombok Timur dan Lombok Tengah, mengalami kerugian yang cukup besar, karena ribuan hektar tanaman tembakaunya terendam banjir setelah diguyur hujan yang cukup lebat beberapa pekan lalu.
Atas kejadian tersebut, beberapa dari petani mengharapkan bantuan dari pemerintah, terutama bantuan yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) NTB Dr H Fathul Gani memprioritaskan bantuan yang berasal dari DBHCHT untuk para petani tembakau yang tanamannya terendam banjir.
“Kalau memang anggran ini sudah dialokasikan, maka itu akan menjadi prioritas dan itu menjadi data dasar dan menjadi prioritas di Dinas Pertanian untuk di 2024,” jelas Fathul Gani. (MYM)