PDIP diakuinya terus mendorong anak-anak muda, utamanya kader partai agar bisa melek sejarah.
“Khususnya kita belajar bahwa kedaulatan PDI Perjuangan ini dijaga dan ditegakkan dengan darah, keringat, air mata, bahkan nyawa, termasuk dalam tragedi 27 Juli, oleh para pejuang partai kala itu,” ujar Made Rabu (26/7).
Anggota DPRD NTB itu, mengaku bahwa dalam peringatan ”Kudatuli” itu pihaknya sengaja mengundang para pelaku sejarah yang kini mereka diantaranya ada yang sudah menjadi akademisi di Universitas Mataram (Unram), Dr. Widodo Dwi Putro.
Baca Juga:
- Ambulans Terjebak Blokade Pelabuhan Poto Tano, Pasien ICU Terpaksa Ditandu
- Komisi II DPR RI Dapil NTB: Usulan Pembentukan PPS Sudah Masuk di Kemendagri
- Puluhan Atlet dari 8 Negara Ikuti Kejuaraan Dunia Paralayang di Lombok
- Tiga Tersangka Korupsi LCC Ditahan di Lapas Terpisah

Selain itu, salah satu jurnalis senior NTB, Dr Adhar Hakim juga akan dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
“Saat sebelum menjadi akademisi, Pak Widodo adalah salah aktivis kampus yang getol melawan ketidak adilan saat pemerintahan orde baru bersama saya dan para kader senior PDIP. Sementara, Pak Adhar adalah jurnalis yang kala itu, tahu betul setiap detik-detik perjuangan kader PDIP melawan rezim Suryadi yang di-backup oleh pemerintah,” jelas Made.