Saat supir menuju toko, dia mendengar masyarakat berteriak memanggil nama SS dan mengatakan bahwa dia telah menghamili anaknya selama tiga bulan. Kemudian supir tersebut kembali ke rumah SS dan memberitahukan kejadian tersebut.
“Mana rokok saya?,” tanya SS. Kemudian supir mengatakan dia tak bisa membelikan rokok karena situasi sedang tak enak, dimana bapak tiga anak tersebut akan ditangkap oleh masyarakat.
“Side (Anda, red) dicari sama masyarakat. Side mau dibunuh, mau dibakar. Karena side hamili anak 3 bulan,” kata SS mengutip pernyataan sang supir.
Baca Juga:
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
- Bahlil Umumkan Kepengurusan DPP Partai Golkar, Berikut Daftarnya
Mendengar ucapan itu, SS mengaku tertawa. Karena tuduhan terhadap dirinya tidak benar. Dia mengaku tidak pernah menghamili anaknya. “Kok bisa begitu, sampai saya mau dibunuh, mau dibakar,” katanya.
Bukannya melarikan diri, SS justru ingin menemui masyarakat yang mencarinya. Menurutnya, pihak yang mencari dirinya justru adalah orang-orang yang sering dibantunya.
Dengan begitu, Bacaleg partai berlogo banteng itu memastikan bahwa informasi yang berkembang itu tidak benar. “Itu tidak benar,” tegasnya.
Pria paruh baya itu berharap, kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat. Agar lebih hati-hati dalam menerima berita atau informasi.
“Agar tidak menjadi fitnah. Ini sebagai pelajaran kepada masyrakat agar berhati-hati terhadap pemberitaan,” tutupnya. (KHN)