“Terdapat 4 gudang. Masing-masing gudang bisa menampung 200-300 pekerja,” tuturnya.
Berbeda, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, masih mempelajari sejumlah dokumen-dokumen penting program unggulan dari Distanbun NTB, termasuk KIHT.
“Saya seminggu baru dari sana, dokumen-dokumennya masih kita pelajari, termasuk filosofi keberadaan KIHT. Terutama, terkait rencana operasional dan penerapannya,” tandasnya.
Lebih lanjut, meski pembangunan gedung KIHT ini sudah selesai. Namun, ia masih terus melakukan pertemuan dengan beberapa pihak terkait guna membahas rencana operasional dan penggunaannya.
Baca Juga:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
Sebagai informasi, pada 2022 lalu, Pemprov NTB membangun KIHT di eks Pasar Paom Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. pembangunan KIHT ini tidak lain untuk memaksimalkan hasil tembakau di wilayah Pulau Lombok, sehingga kehadiran Industri ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, keberadaan KIHT akan menjadi pembangkit prekonomian masyarakat Lombok Timur, khususnya yang ada di Paok Motong dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, sehingga masyarakat tidak dirugikan, justru masyarakat diuntungkan dengan keberadaan KIHT ini. (MYM)