“Saat siswa SMP nekat membakar sekolah karena dendam dirundung teman dan gurunya, peran guru BK seperti apa di sekolah?. Siswanya sendiri jadi tersangka sekarang. Lepas dari itu, teman-teman yang merundung dan gurunya harusnya ikutan tanggung jawab juga dong,” tulis akun @nyaiibubu.
“Mohon maaf, tugas guru BK sekarang perlu dipertanyakan juga. Soalnya bukan membantu menyelesaikan masalah, yang ada tambah masalah. Dengan kata-kata tragisnya sangat nyakitin, yang pasti berpengaruh ke mental anak-anak,” tulis akun @bebeeau.
Berkaca pada kejadian di SMPN 2 Pringsurat itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, S.Pd., mengingatkan kepada seluruh guru dan tenaga pendidik di Kota Mataram untuk menaruh perhatian lebih untuk ketertiban dan keharmonisan di sekolah.
Baca Juga:
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
- Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut
“Terutama kepada guru BK, saya harap dapat memberi pengaruh kepada siswa untuk menjauhi tindakan perundungan,” ujarnya, saat dihubungi, Minggu 2 Juli 2023.
Terlebih lagi, peran guru BK itu, lanjut Yusuf, sangat penting untuk melahirkan siswa yang memiliki budi pekerti.
“Jadi peran guru BK, seperti mendidik dan memberi perhatian lebih kepada siswa, akan terus kami optimalkan. Sehingga, kejadian-kejadian perundungan, maupun yang sampai berujung ke pidana tidak terjadi di lingkup pendidikan Mataram,” tegasnya. (JEF)