Mataram (NTB Satu) – Pengamat Politik Dr. Ihsan Hamid mengatakan, praktik money politics tidak bisa dipisahkan dalam setiap gelaran Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pilkada.
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini menilai, salah satu upaya yang bisa mereduksi money politic dalam sistem demokrasi pemilihan umum nantinya, perlu adanya gerakan massif dari media-media tentang bahaya laten praktik tersebut.
“Kerja sama dengan media menjadi langkah yang efektif untuk menekan money politic,” ujarnya Selasa 6 Juni 2023.
Menurutnya, hanya dengan instrumen media, daya gedor dan infiltrasi terhadap pemahaman masyarakat bisa diubah.
Lihat Juga:
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif DPRD KLU Diusut Kejati NTB
“Karena media punya daya dentuman yang dahsyat,” tegasnya.
Media memiliki jangkauan luas dan telah tersentuh oleh semua kalangan. Karena itu, penyelenggara seharusnya lebih banyak bekerjasama dengan media untuk minimal mengurangi praktik politik uang di masyarakat.
“Penyelenggara belum massif dari segi medianya, harus kerja sama dengan media,” paparnya.
Bahkan ia pun melihat peran media memiliki pengaruh yang cukup kuat. Tidak hanya dalam memberikan pencerahan tentang Pemilu serta bahaya politik uang, media pun sangat menentukan siapa yang bisa menjadi pemenang dalam setiap gelaran kontestasi baik itu Pilpres, Pileg, maupun Pilkada.
“Siapa yang gunakan media dia yang bisa berpotensi meraih kemenangan lebih besar,” tandasnya. (ADH)