Daerah NTB

Pabrik Olahan Tuna di Labuhan Lombok Segera Beroperasi, Produksi Sampai 15 Ton Per Hari

Mataram (NTB Satu) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB mendukung investasi PT. High Point Fisheries dalam membangun pabrik olahan tuna yang berlokasi di Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Provinsi NTB, Muslim ST.,M.Si mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan investor tersebut awal pekan kemarin. Rencananya September tahun ini mereka akan resmi mengoperasikan perusahaannya.

“Investasi ini dalam rangka mendukung terbangunnya industrialisasi sektor kelautan dan perikanan di Provinsi NTB sebagaimana salah satu misi RPJMD Provinsi NTB 2019 – 2023,”ujar Kadislutkan Provinsi NTB, Muslim Rabu 24 Mei 2023.

Muslim memaparkan bahwa pabrik olahan tuna ini nantinya mampu menampung ikan tuna dengan kapasitas produksi mencapai 15 ton per hari. Tuna olahan akan siap diekspor ke mancanegara. Karena industri ini skalanya cukup besar, maka tenaga kerja yang dibutuhkan juga tidak kecil. Dengan demikian perusahaan ini akan menyerap sekitar 100 warga lokal dalam proses produksinya.

Muslim menyatakan siap memfasilitasi pengurusan perizinan yang diperlukan oleh perusahaan tersebut sebagai upaya menjamin kenyamanan iklim investasi di NTB. Ia juga akan mendorong terbukanya peluang-peluang pasar ekspor baru, terlebih setelah melakukan pendalaman teknis tata kelola pemasaran ikan tuna di salah satu perusahaan Jepang, ditemukan fakta bahwa Jepang masih membutuhkan bahan baku ikan tuna.

“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik agar iklim investasi tetap terjaga. Kalau ada kendala kami siap terjun ke lapangan untuk memberikan pembinaan secara langsung,”ujar Muslim.

Muslim juga menjelaskan bahwa kendala di lapangan biasanya terkait dengan keberlanjutan bahan baku. Ketersediaan bahan baku diperlukan untuk memastikan aktivitas produksi tetap berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam kepastian bahan baku dengan skema saling subtitusi dengan wilayah lain.

“Masalahnya ketika ketersediaan tuna di Labuhan Lombok sedikit sementara pabrik harus jalan. Hal ini bisa dibantu dengan adanya bahan baku dari Sape atau Teluk Awang,”ujarnya

Dislutkan akan rutin memberikan data produksi hasil penangkapan untuk menjamin ketersediaan bahan baku serta mendorong komunikasi yang baik dengan pemilik kapal agar pola ritme ketersediaan bahan baku tuna di NTB tetap terjaga.

Sementara itu, Yani dari High Point Fisheries saat melakukan dialog dengan Kadislutkan NTB Senin awal pekan kemarin menjelaskan bahwa pihaknya terus berkonsultasi terkait dengan persyaratan dan alur penerbitan Surat Kelayakan Pengolahan (SKP) serta perizinan lainnya yang dibutuhkan untuk legalitas usahanya.

“ Kami terus berkonsultasi terkait dengan persyaratan dan alur penerbitan surat kelayakan pengolahan serta perizinan lainnya yang dibutuhkan,” katanya. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button