Daerah NTB

Investasi Rp65 Miliar, Pabrik Block Solution Segera Produksi Bata Plastik dari Sampah

Mataram (NTB Satu)- Pembangunan pabrik Eco Block Solution atau bata plastik yang berlokasi di kawasan Brida NTB Banyumulek Lombok Barat sudah mencapai 80 persen. Artinya, proses pembangunan tersebut sudah memasuki tahap finishing atau tahap akhir.

“Untuk pembangunan saat ini sudah masuk tahap finishing, baik itu dari segi office, pabrik, maupun eksternal,” kata Project Manager dan Operation Manager pabrik Eco Blok Solution Deswandi, Selasa (23/5) kemarin.

Ia mengatakan, investasi secara keseluruhan dalam pembangunan pabrik Blok Solution Lombok mencapai sekitar Rp65 miliar.

“Untuk biaya pembangunan atau investasi kita secara keseluruhan sudah mencapai Rp4 juta Euro atau sekitar Rp65 miliar,” ujarnya.

Pabrik Eco Block Solution ini bukan hanya akan mengolah sampah plastik menjadi batako. Namun, perusahaan ini memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi karbon di NTB.

IKLAN

“Dari segi cost, karena ini daur ulang memang tidak murah. Namun pabrik ini berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Provinsi NTB menargetkan Net Zero Emission atau nertal karbon tahun 2050 atau 10 tahun lebih dulu dari target pemerintah pusat yaitu 2060.

Untuk itu, dalam mengurangi karbon dan mencapai kondisi netral karbon pada tahun 2050, Provinsi NTB memfokuskan pada tiga pilar, yaitu Transisi Energi, Zero Waste untuk isu waste management, dan NTB Hijau untuk isu emisi dari deforestasi sehingga NTB dapat berfokus pada rehabilitasi hutan.

Block Solutions merupakan sebuah perusahaan yang mampu mengembangkan dan memproduksi model batako dari hasil daur ulang plastik yang ramah lingkungan. Batako plastik tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun ribuan rumah dan sekolah.

Walaupun produk ini merupakan teknologi baru, namun secara kualitas, sudah menjalani serangkaian tes dan sudah mendapatkan sertifikasi dari Uni Eropa. Produk ini juga memiliki berat 10 kali lipat lebih ringan dari bata atau batako yang pembuatannya secara konvensional.

“Block ini bisa bertahan sampai 100 tahun bahkan lebih dan juga ini tahan gempa,” tuturnya.

Perusahaan yang berfokus pada pengolahan sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi ini, hanya mampu menampung dua sampai tiga ton sampah per hari dengan satu mesin.

“Insya Allah akhir tahun nanti kami akan menambah satu mesin lagi,” sebutnya.

Deswandi mengatakan, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini 100 persen berasal dari Lombok. Karena itu, sesuai dengan instruksi Wakil Gubenur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, NTB menjadi satu-satunya daerah di Asia yang memiliki pabrik pembuatan bata plastik berbahan sampah ini.

Pada bulan Juli 2023 mendatang, pabrik bata plastik pertama ini sudah mulai commissioning atau uji coba operasional. (MYM)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button