Mataram (NTB Satu) – Sebanyak 25 start-up dari beragam produk NTB mengikuti bootcamp “Startup NTB Goes to The Next Level” di Hotel Astoria pada Selasa, 23 Mei 2023. Kehadiran mereka untuk dipersiapkan agar nantinya dapat survive dalam bisnis.
“Sebenarnya yang lebih penting bagaimana daya tahan para pengusaha baru ini menghadapi dunia usaha”, ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, H Ahmad Masyhuri, SH mewakili Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat membuka bootcamp kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, di NTB khususnya, sudah banyak pengusaha dengan produk yang baru tumbuh. Namun, tidak mampu bertahan karena tidak berkembang. Padahal selama ini banyak UKM yang telah dibina oleh banyak lembaga.
Ia berharap melalui kegiatan bootcamp ini, 25 start-up yang ikut berpartisipasi ini dapat menghasilkan enterpreneur baru yang maju juga mendunia.
Baca Juga:
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
- Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN, Segini Gaji Giring Ganesha
- Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kemitraan Inkubasi Bisnis Badan Riset Daerah (BRIDA) NTB, Iskandar Sukmana, M.Pd., mengatakan, 25 startup terdiri dari pelaku usaha kuliner, industri, teknologi yang akan mendapatkan ilmu dari pengusaha dan mentor terkenal di bidangnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi, Christina Agustin mengatakan, baginya, startup memiliki karakteristik berbeda dari UKM. Dua hal penting dari keberlangsungan usaha adalah jejaring dan ketahanan manajemen startup itu sendiri.
“Kementerian sendiri sudah menyiapkan bootcamp, membuka jaringan di beberapa negara dan merencanakan business meeting agar start-up dapat mengenalkan produk mereka”, jelasnya.
Christina juga menegaskan agar start-up yang sudah melalui tahapan verifikasi, seleksi dan penguatan agar tetap melakukan inovasi dengan melihat perkembangan bisnis dan tidak lagi tergantung pada program pemerintah. (MYM)